Bagus nih uraian Cak Nun soal
sedekah, menyindir si Motivator Sedekah...
Think Different Ala Cak Nun
INGAT : Tulisan ini khusus untuk
para GENTHO (begundal), mereka yang sedang berproses mencari kebenaran Tuhan.
Yang mengaku Alim atau ahli
ibadah atau Ustad minggir dulu, nanti dulu, jangan Komen.
Jangan berharap ada dalil-dalil
dari Syekh Zulkifli Jabal Syueb Sanusi (embuh sopo kui...? - Gak tau siapa Itu...?, Monggo.
BEBERAPA tahun belakangan marak
'SEDEKAH AJAIB' yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad 'nganu'. Cak Nun hanya
mengingatkan, "SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki &
kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu…!
Kalau Anda mengharapkan kembalian
berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang…! Paham…?
Beliau tidak mengecam juga, lha
wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda
motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik…!
Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan
berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi
sedekah, melainkan sekedar jual beli.
Sedekahnya sudah bagus, tapi
janji Tuhan jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh…!
Banyak orang beribadah yang masih
salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Naik haji / umroh biar
dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak,
biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur,
titik…! Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam
sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis
dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi
kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek,
saudara, sahabat dan seterusnya.
Ada seorang pedagang miskin yang
dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : " kalau memang saya pantasnya
miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan
ridho sama saya…"
Malah keikhlasan seperti ini yang
langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka sangka datangnya.
Tapi kalau kita yang ditimpa
sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : " Ya Tuhan kenapa
saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli
mobil, aku salah apa sih…? "
Waaahh..., malaikat langsung
gregeten, nampar mukamu : "Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu
ya...!!!"
Iman seseorang memang tidak bisa
distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus
paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang panjang disamakan
dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.
Cak Nun mengingatkan, usahakan
berbuat baik jangan sampai orang tahu. Kalau bisa jangan sampai orang tahu
kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita
sholat ( walau itu nggak mungkin). Pokoknya lakukan saja apa yang diperintahkan
dan jauhi yang dilarang-Nya, titik….! Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan,
tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung, sudah nggak perduli dengan iming-iming
imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pada kita.
Motong rambut atau kuku nggak
harus nunggu hari Jum'at. Lha wong paling pingin ML aja kok ya harus nunggu
malam Jum'at, Ni gimana sih…? Itulah kita, tarafnya masih kemaruk (serakah) pahala.
Nggak ada pahala, nggak ibadah. Ini jangan diartikan meremehkan Sunnah Rosul.
Pikir sendiri…!
"Surga itu nggak
penting..!" kata Cak Nun suatu kali. Tuhan memberi bias yang bernama surga
dan neraka.
Tapi kebanyakan manusia hanya
kepincut pada surga. Akhirnya mereka beribadah tidak fokus kepada Tuhan.
Kebanyakan kita beribadah karena ingin surga dan takut pada neraka. Kelak kalau
kita berada di surga, bakalan dicueki oleh Tuhan. Karena dulu sewaktu di dunia
cuma mencari surga, nggak pernah mencari Tuhan. Kalau kita mencari surga belum
tentu mendapatkan Tuhan. Tapi kalau kita mencari Tuhan otomatis mendapatkan surga.
Kalau nggak dikasih surga, terus kita kost dimana….?
" Cukup sudah, jangan nambah
file di kepalamu tentang surga dan neraka. Fokuskan dirimu hanya pada Tuhan.
Karena sebenarnya orang yang berada di surga adalah orang yang mencari Tuhan.
Dzat yang sangat layak dicintai di atas segala makhluk dan alam
semesta..." kata Cak Nun
No comments:
Post a Comment