Photo

Photo

Tuesday 10 May 2022

Mbah Pon Tak Mengenalnya


Alkisah, ada seorang penjual gudeg yang sudah sepuh di kota pelajar. Namanya melegenda, Mbah Pon. Nyaris seperti mitos. Dia mempunyai lima anak. Kelimanya  kuliah di lima perguruan tinggi terkemuka. Kelima anaknya yang hebat bersekolah sampai kuliah tanpa beasiswa. Artinya, Mbah Pon lah yang menjaga anak-anaknya.

Banyak orang bertanya tentang kedahsyatan Mbah Pon mengelola kehidupan. Ketika ada yang bertanya tentang kiat mendidik anak, jawaban Mbah Pon sederhana : " Ya biasa saja, kalo nakal ya dinasehati. "

Atau pertanyaan soal pembayaran kuliah kelima anaknya, lagi-lagi dijawab Mbah Pon dengan apa adanya : " Ya pas waktunya bayar sekolah, ya dibayar. "

Sekian banyak penanya akhirnya bingung harus bertanya apa lagi... sebab tak meluncur jawaban spesifik, istimewa, atau " wah " dari mulut Mbah Pon.

Sampai akhirnya seseorang melemparkan pertanyaan pamungkas : " Mbah Pon, apa mbah pernah punya masalah ? "

Dengan agak bingung, Mbah Pon malah balas bertanya : " Masalah itu apa toh ? Masalah itu seperti apa ya ? "

Lalu sang penanya memberi contoh, kalau waktunya bayar uang kuliah anaknya, ternyata tidak ada uangnya. Mbah Pon tersenyum kecil. " Kalau itu ya gampang, kalau pas tidak ada uang, saya minta ke Gusti Allah. Lha ternyata besoknya ada yang mau mborong gudeg saya mas..."

Jawaban Mbah Pon seperti menempelak para penanya yang rata-rata orang pintar dan terpelajar. Semua jawaban Mbah Pon adalah jawaban sederhana yang menakjubkan. Puncaknya adalah pada jawaban terakhirnya tentang " masalah ".

Orang yang percaya bahwa hidupnya dalam pemeliharaan Sang Pencipta, dalam penyelenggaraan semesta, adalah orang paling bahagia. Kekhawatiran menjauh darinya. Ia hidup seperti wayang yang pasrah dalam tangan Sang Dalang.

Orang seperti ini menjalani sekaligus memenangkan hidupnya dengan cara sederhana, dengan jawaban sederhana. Sebab semua kerumitan dan kesulitan sudah diserahkannya pada Sang Dalang.

Cara hidup orang seperri Mbah Pon tak selalu bisa dicerna dan diterima oleh orang pintar, orang yang kuat nalar, orang yang selalu paham tentang masalah dan siap bertempur menaklukkan masalah.

Beda dengan Mbah Pon, saking sederhana dan pasrahnya, dia bahkan tak paham apa itu masalah. Tapi dengan demikian, masalah tak pernah menyapa hidupnya. Mbah Pon tak mengenalnya...

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...