Photo

Photo

Tuesday 10 May 2022

MSG Alias Vetsin, Micin Atau Mecin

Monosodium Glutamat

Jangan pakai mecin, bahaya, nanti bodoh atau jangan pakai mecin tidak bagus bagi tubuh atau jangan pakai mecin nanti sakit.

Dan masih banyak lagi argumentasi seperti ini di sekeliling kita.

Monosodium glutamat alias MSG alias mecin ini kita kenal sebagai salah satu bahan penguat rasa yang digunakan oleh ibu-ibu di dapur ketika memasak.

Apa lagi yang biasa pakai penguat rasa gurih nya, tidak lepas dari bahan yang satu ini.

Penggunaan MSG ini masih simpang siur begitu, semacam perdebatan tiada akhir karena setiap ditanya kenapa, pasti jawab nya "kata si A, kata tetangga saya dan kata nya" karena galau, ya terpaksa ikutan tidak pakai mecin.

Monosodium glutamat adalah bahan yang mengandung sodium (alias natrium), glutamat dan air.

Ketiga bahan tersebut adalah zat gizi. Di sana ada kata sodium, nah sodium ini sama saja dengan natrium. Dan tau natrium ada di mana ?

di Garam !!! Jadi, kalo garam itu (NaCl) alias natrium klorida nah mecin ini natrium glutamat. Beda nya yang satu klorida, yang satu glutamat.

Glutamat ini apa yaa… ?

Glutamat ini asam amino non-esensial. Dia bisa diproduksi dalam tubuh, Peran nya dalam tubuh adalah untuk metabolisme fungsi otak dan otot.

Jadi di tubuh manusia itu ada 20% protein. Nah 20% dari protein tersebut adalah kandungan glutamat. Tidak cuma di dalam tubuh tapi kandungan glutamat ini bisa didapatkan di ikan, sayur, buah dan bahkan ASI !!!...

MSG ini dibuatnya dari apa…? :

Biasa nya dari tebu, ada juga yang dari ekstrasi lobak, singkong dan gandum.

Bahan alami. Gula juga dari tebu. Tepung juga dari gandum kan yah. Jadi si tetes tebu atau singkong ini difermentasi pake bakteri Brevi-bacterium lactofermentum, terus ditambahin garam biar mengkristal deh.

Makanya yang kita lihat mecin ini kapya bubuk kristal gitu kan yah.

Manfaat MSG

Kandungan sodium di 5 gram garam setara 2000 mg mecin atau MSG, sementara 5 gram MSG sodiumnya hanya 600 mg. Makanya, penggunaan mecin ini baik untuk menggantikan garam bagi penderita hipertensi karena sodiumnya lebih kecil. Ditambah lagi, glutamat itu bikin gurih. Gurih itu menguatkan rasa, jadi lebih enak. Mecin bisa dijadikan bahan untuk penambah nafsu makan.

Manfaat lain, MSG meningkatkan cairan ludah jadi gampang menelan (Schiffman S and Miletic I, 1999; Hodsom N and Linden R, 2006) dan meningkatkan cairan lambung lho! (Vasilevskaia L, et. Al 1993), Jadi makanan lebih sempurna dicerna dan buat yang ada masalah lambung aman mengkonsumsi mecin

Dosis MSG

U.S Food and Drug Administration (USDFA), dianjurkannya kita konsumsi mecin itu 1,5 gram perhari. Itu sebanyak apa sih? Menurut sampling, Bang Ijul, tukang bakso, akan memberikan 0,5 gram mecin dalam satu mangkok. Berarti kalau kita makan 3 mangkok bakso dan kuahnya dihabiskan, baru tuh kita makan 1,5 gram mecin.

Pernah liat mecin merek S**a yang paling kecil kemasannya? Itu kan 5 gram. Nah, saya bakalan masukin itu semua kalo lagi bikin rendang daging 1 kilo.

Terus nanti mecin dalam badan diapain…?

Natriumnya kerja sebagaimana garam pada natrium, sementara glutamatnya bekerja sebagaimana glutamat dalam tubuh bekerja. Seperti dijelaskan diatas, glutamat berfungsi dalam proses metabolisme.

Luar negri pakai mecin tidak ???...

Amerika menggunakan 12,0 gram glutamat perhari (11 gram dari makanan; 1,0 gram dari mecin). Jepang menggunakan 15,9 gram glutamat perhari (14 gram dari makanan; 1,9 gram dari mecin).

Kajian Keamanan Glutamat dilakukan oleh 4 badan, diantaranya;

FAO dan WHO, European Food Safety and Authority, National Academy of Sciences dan USDFA.

Peraturan di Indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 722/ Menkes/ Per/ IX/ 88 Tgl. 20/09/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan (BTP): “MSG adalah BTP penguat rasa yang diizinkan dengan batas maksimum ‘secukupnya’ (sewajarnya sesuai dengan tujuan penggunaannya)

Berarti sama kaya gram dan gula, sewajarnya :

INGAT SEWAJARNYA YAA, JANGAN DI UYUP...

Jadi, amankah MSG itu ?

Kesimpulan ulasan, yaitu: AMAN! Yang tidak aman itu kalau berlebihan.

Jangankan mecin kalau kelebihan pasti badan tidak enak dan mual, garam aja deh contohnya. Kalo makan banyak garam pasti pusing! Itu karena tekanan darah naik.

Sama seperti kebanyakan karbohidrat di pagi hari, pasti ngantuk. Maka nya, sarapan tuh roti aja jangan nasi uduk !!!...

Glutamat aman buat orang sakit ?

Lihat infusan komposisinya ada L-glutamic acid.

Jadi, masih ada yang mau mengatakan bahwa mecin bikin bodoh..? atau berbahaya … ?

Vetsin alias mecin atau MSG sangat BERBAHAYA kalau kita MAKAN LIMA BUNGKUS sehari sekaligus

Semoga kita sehat selalu...

Mbah Pon Tak Mengenalnya


Alkisah, ada seorang penjual gudeg yang sudah sepuh di kota pelajar. Namanya melegenda, Mbah Pon. Nyaris seperti mitos. Dia mempunyai lima anak. Kelimanya  kuliah di lima perguruan tinggi terkemuka. Kelima anaknya yang hebat bersekolah sampai kuliah tanpa beasiswa. Artinya, Mbah Pon lah yang menjaga anak-anaknya.

Banyak orang bertanya tentang kedahsyatan Mbah Pon mengelola kehidupan. Ketika ada yang bertanya tentang kiat mendidik anak, jawaban Mbah Pon sederhana : " Ya biasa saja, kalo nakal ya dinasehati. "

Atau pertanyaan soal pembayaran kuliah kelima anaknya, lagi-lagi dijawab Mbah Pon dengan apa adanya : " Ya pas waktunya bayar sekolah, ya dibayar. "

Sekian banyak penanya akhirnya bingung harus bertanya apa lagi... sebab tak meluncur jawaban spesifik, istimewa, atau " wah " dari mulut Mbah Pon.

Sampai akhirnya seseorang melemparkan pertanyaan pamungkas : " Mbah Pon, apa mbah pernah punya masalah ? "

Dengan agak bingung, Mbah Pon malah balas bertanya : " Masalah itu apa toh ? Masalah itu seperti apa ya ? "

Lalu sang penanya memberi contoh, kalau waktunya bayar uang kuliah anaknya, ternyata tidak ada uangnya. Mbah Pon tersenyum kecil. " Kalau itu ya gampang, kalau pas tidak ada uang, saya minta ke Gusti Allah. Lha ternyata besoknya ada yang mau mborong gudeg saya mas..."

Jawaban Mbah Pon seperti menempelak para penanya yang rata-rata orang pintar dan terpelajar. Semua jawaban Mbah Pon adalah jawaban sederhana yang menakjubkan. Puncaknya adalah pada jawaban terakhirnya tentang " masalah ".

Orang yang percaya bahwa hidupnya dalam pemeliharaan Sang Pencipta, dalam penyelenggaraan semesta, adalah orang paling bahagia. Kekhawatiran menjauh darinya. Ia hidup seperti wayang yang pasrah dalam tangan Sang Dalang.

Orang seperti ini menjalani sekaligus memenangkan hidupnya dengan cara sederhana, dengan jawaban sederhana. Sebab semua kerumitan dan kesulitan sudah diserahkannya pada Sang Dalang.

Cara hidup orang seperri Mbah Pon tak selalu bisa dicerna dan diterima oleh orang pintar, orang yang kuat nalar, orang yang selalu paham tentang masalah dan siap bertempur menaklukkan masalah.

Beda dengan Mbah Pon, saking sederhana dan pasrahnya, dia bahkan tak paham apa itu masalah. Tapi dengan demikian, masalah tak pernah menyapa hidupnya. Mbah Pon tak mengenalnya...

Jamasan Yang Disesat²kan


Lain dulu lain sekarang. Sebelumnya, selama tahunan saya disesat-sesatkan lantaran menjamas pusaka. Namun tidak dengan sekarang. Setelah para Milenia saya pahamkan tentang prosesi Jamasan. Ini Adat sakral warisan Leluhur, bukan memanggil lelembut.

Pusaka yang pamornya masih utuh, jelas mata rantai kepemilikannya, terlacak empunya, lengkap dengan kajian sejarahnya, jika ditaksir dalam nominal nilainya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta. Hanya para ahli yang mengerti secara persis pada bab ini. Catat dan beri garis tebal, Harus melibatkan ahlinya.

Mahalnya bukan pada fungsi, tapi nilai seni yang tinggi, bahkan pusaka Jawa itu ada kandungan emas didalamnya. Apalagi jika bertabur selut berlian, lebih mahal dari harga mobil mewah. Perlu dipahami, ini tidak tentang khodam, terlebih lagi saya tidak memiliki kemampuan spiritual diranah per-ghaiban. Tentu fokusnya soal tingginya suatu karya warisan Leluhur

Saya sering mendapati tamu, dari dalam dan luar negeri. Berniat membeli beberapa pusaka saya dengan harga yang sangat fantastis. Setelah saya jelaskan secara detail, akhirnya niat tersebut di urungkan. Malah sepakat untuk terus dilestarikan kepemilikannya.

Benda berharga seperti ini, tentu butuh perawatan khusus. Tentang perawatan pusaka, salah satunya adalah dengan di Jamas. Yakni dibersihkan, agar tidak menjamur yang kemudian dapat berkarat, tujuannya agar tidak rusak dan pamor tetap utuh. Tentu pusaka akan terlihat gagah, berkelas dan ekslusif.

Setiap pelestari pusaka memiliki tata cara tersendiri dalam Jamasan. Intinya adalah perawatan. Oh ya, pernah seorang peneliti pusaka Nusantara dari mancanegara datang kerumah saya, bertanya pada saya, kenapa Pusaka perlu dikasih minyak wangi segala…?

Balik saya tanya : " Kenapa Anda datang kesini dengan membawa aroma parfum yang sangat elegan. " Kemudian dia tertawa…

Selera Leluhurnya Wong Jawa tidak sembarangan Mister. Pusaka saja dikasih wangi-wangian. Artinya menandakan bahwa begitu berkelasnya Peradaban pendahulu.

Gimana….? Masih mau bilang menaburkan wangi-wangian di pusaka di anggap ngundang lelembut…? Mbok aja angger ngono toh…! Jika tidak paham, tanyakan kepada ahlinya…! Lha wong yang kesurupan lelembut saja di obati, kok malah cari perkara ngundang lelembut segala. Penalarannya piye….?

Kesimpulannya adalah : " Barangsiapa keturunan Jawa, khususnya para Laki-laki…! Jika elergi melihat saya menjamas pusaka seperti ini. Bisa jadi waktu kecil pernah keselek boneka berbie. Bisa jadi…! "

Yen kowe Jawa aja ilang Jawamu. Siji wadah aja pecah. Terpujilah orang-orang terpuji.

Waras….!

Ilmu Jawa Bab Mateg

 

Kata " Mateg " sepadan maknanya dengan kata " Wenang " yang memiliki arti kuasa. Maksudnya disini adalah menguasai segala unsur didalam diri sendiri, tentu tidak serta merta kemudian mengingkari kekuasaan Sang Amurba Jagat, ini semacam pengendalian rasa. Adapun Keyakinan tentang kekuatan sejatinya hanya milik Tuhan, tetap terpatri

Maka jika Anak Jawa sudah memasuki fase " Hameteg, " dia telah berhasil mengendalikan segala rasa tersebut. Intinya adalah jiwa, hati serta pikiran tidak lagi dikuasai oleh rasa semu, sebab kesemuan itu hakikatnya ilusi. Sehingga perlu dikuasai. Kemudian sedih tidak menjadi penyebab meneteskan air mata, bahagia pun tak dapat membuat terlena. Ibaratnya begitu

Itulah tataran " Ingsun " pengertiannya adalah dirimu yang sebenarnya atau " Jati Diri, Diri Kang Sejati. " Memang agak rumit jika dijelaskan dengan tulisan, perlu diterangkan secara berhadap-hadapan. Karena memang Ilmu Jawa yang Pakem tidak diperkenankan diserap hanya dengan membaca.

Mengutip dawuhnya Kanjeng Sunan Lemah Abang : " Kasiwuh Caya Ngelmi Murwate Lawan Dhep-dhepan " Bahwa Ke-Agungan cahaya ilmu akan melebur kedalam sukma dengan cara berhadap-hadapan. Keterangan pada bab ini senada dengan Wulang Reh Ngarsa Dalem Sri Susuhunan Pakubuwana IV dalam guratan-guratan Pupuhnya. Pamuji Kula : " Mugiya Pra Karuwa Suwargi Langgeng. "

Dalam hemat saya. Hal Warisan Luhung seperti inilah yang semestinya kita pelajari, kita pahami dan dikembangkan. Betapa luas dan cerdasnya ilmu pengetahuan para Leluhur kita. Menggarap wilayah jasmani serta rohani. Teramat menyeluruh dan mengagumkan, jenius

Sungguh kita Anak Jawa dalam pandangan sejarah secara geneologi adalah keturunannya Wong Agung. Yang berperadaban besar, ber-Adat terhormat, ber-Budaya luhur, berseni tinggi dan sarat dengan nilai-nilai kearifan. Tidak sembrana, asal-asalan.

Mateg itu bukan berdefinisi kulit luar pada suatu awalan lafal doa atau mantra saja. Ada muatan terdalam, yang berkelas mewah pada suatu ranah pengetahuan. Ini ilmu mangejawantah! Peleburan jiwa dan raga sehingga menjadi tunggal yang bertaraf " Ingsun. " Sejatinya dirimu yang sejati

Ini tidak berkaitan dengan doktrin Agama manapun, namun tidak akan bertentangan dengan Agama atau keyakinan manapun. Leluhur kita itu " Luwes Senajan Digdaya " dan tidak " Ladak " yaitu tidak beringas menyalah-nyalahkan, tidak serakah menghujat, tidak beringas semau-maunya menang sendiri dan merasa paling benar. Leluhur itu cerdik dalam " Empan Papan "

Jika manusia kelas emperan seperti saya yang jelas bukan panutan, bukan guru, bukan kalangan cendekiawan dan tidak golongan ningrat, tokoh masyarakat pun bukan. Namun teramat mengerti dan paham akan ajaran Leluhur yang Luhung. Tentu jenengan-jenengan yang cerdas, pintar dan berpendidikan tinggi tentu jauh lebih mengerti dan paham dibanding saya.

Yen kowe Jawa aja ilang Jawamu. Siji wadah aja pecah. Terpujilah orang-orang terpuji.

Waras….

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...