Saya saja paham kok beda mudik
dan pulang kampung yang dimaksud Jokowi..
Kata " mudik " dan
" pulang kampung " itu kalau secara " arti kata " jelas
sama, yaitu sama-sama pulang ke daerah asal.
Tapi dalam masa pandemi ini,
istilah itu sengaja dibedakan. Catat ya, selama masa pandemi atau wabah.
Pulang kampung diartikan sebagai
seseorang yang bekerja di sebuah kota besar. Dia biasanya pulang ke rumahnya,
entah setiap hari, entah setiap bulan atau setahun sekali.
Saya termasuk orang yang sering
pulang kampung, karena bekerja di kota A tapi rumah di kota B.
Nah dimasa pandemi ini, karena
kota tempat saya bekerja kena PSBB, saya harus pulang kampung untuk waktu lama.
Kenapa…? Karena di kota tempat saya bekerja sudah tidak ada kerjaan. Jadi saya
pulang ke rumah di kota B dan bekerja di rumah.
Banyak orang yang seperti saya.
Mereka pulang, karena di kota tempat mereka bekerja sudah tidak ada kerjaan.
Daripada mereka harus tinggal di kota tapi gak punya kerjaan, ya lebih baik
mereka pulang kampung.
Kalau mereka tetap diam di kota,
tanpa pendapatan dan pengeluaran yang besar, mereka ini bisa menimbulkan
masalah besar, yaitu masalah sosial. Itulah kenapa pulang kampung tidak
dilarang..
Nah, kalau mudik beda lagi.
Mudik itu tidak punya masalah
dengan kerjaan dan ekonomi. Dia mudik ke kota B untuk mengunjungi keluarga
besarnya, silaturahmi, beramai-ramai pada momen tertentu, biasanya hari besar
agama.
Ini yang dilarang.
" Lah, kan pulang kampung
sama mudik sama-sama punya potensi menyebarkan virus…? "
Memang. Tapi lebih mudah
mengkarantina orang yang pulang kampung, karena gada kerjaan di kota. Orang ini
biasanya sendirian, karena dia kepala keluarga atau pencari nafkahnya.
Mengkarantina satu orang akan lebih mudah dilakukan Pemerintah daerah.
Tapi kalau mudik, biasanya
beramai-ramai dalam satu waktu yang sama. Satu keluarga. Dan mereka akan
berkumpul dengan keluarga lainnya di satu rumah.
Bayangkan, gimana karantinanya
ketika ada beberapa keluarga dari berbagai kota kumpul di satu rumah dalam
waktu yang bersamaan…?
Repot, kan…?
Makanya, daripada nanti
merepotkan Pemerintah daerah setempat, ya dilarang lebih bagus. Itu logika
berfikirnya..
Analogi sederhananya dalam bahasa
inggris, pulang kampung itu tunggal, sedangkan mudik itu jamak.
Sekali lagi catat, pembeda antara
pulang kampung dan mudik ini hanya saat masa wabah dan tidak berlaku selamanya.
Paham, kan…? Atau pura-pura gak paham
supaya punya bahan bullyan…? Hayo, ngaku..
Kalau ngga, gak kukasi kopi loo..
No comments:
Post a Comment