Photo

Photo

Friday 27 December 2019

Ada Ucapan Selamat Natal Di Dalam Al-Quran


Menjelang perayaan Natal, banyak pembahasan mengenai hukum mengucapkan Natal bagi Muslim, ada yang mengharamkan dan ada yang memperbolehkan.

Menurut Quraish Shihab, cendikiawan muslim terkemuka yang juga seorang ahli tafsir mengatakan bahwa mengucapkan selamat Natal boleh saja selama aqidah anda terjaga.

“ Selama aqidah anda tetap terjaga, maka mengucapkan selamat Natal boleh saja, bahkan di dalam al-Quran itu ada selamat Natal, dan yang pertama mengucapkan Natal itu adalah Isa A.S ”, jelas Quraish

“ Di dalam al-Quran dijelaskan, “ Wasalamun ‘alayya yauma wulidtu wa yauma amutu wayauma ubhatsu hayya ”, salam sejahtera bagiku pada hari kelahiranku.

Quraish menambahkan tapi dalam aqidah, kita tetap percaya bahwa Isa AS bukan anak Allah, dia adalah rasul Allah.

“ Sebenarnya problemnya cuma di Asia Tenggara, di Mesir Grand Syeikh al-Azhar juga ucapkan Selamat Natal ”, imbuhnya

Menurut Quraish Shihab, kita bergembira dengan kegembiraan mereka, tetapi tidak menggangu akidah kita, maka mengucapkan Natal bagi muslim itu boleh.

Soal ayat “ Lakum dinukum walidin ” yang sering dijadikan rujukan pengharaman bagi muslim untuk ucapkan selamat Natal, Quraish Shihab menilai itu terlalu sempit karena kita diciptakan berbeda-beda.

“ Saya tidak sependapat yang melarang, terlalu sempit pikirannya. Sekarang begini, mempersatukan segala sesuatu itu mustahil, gunung saja beragam, tumbuh-tumbuhan beragam, manusia beragam, kita bisa jadi punya rambut sama-sama hitam tapi pikiran berbeda. Al-qur’an menggariskan satu prinsip, boleh berkelompok-kelompok tapi jangan berkelahi, jangan berselisih, ” tegas Quraish

Quraish Shihab menghimbau agar kita bisa hidup rukun dan berdampingan karena Allah mau kita berbeda, tapi Allah tidak mau kita bertengkar. Kalau Allah mau kita sama, maka al-Qur’an tidak bisa mengandung penafsiran

======================================

Yang non muslim sehari dengar Adzan 5x, Sebulan 150x, Setahun 1800x. Apakah mereka takut imannya goyah…?

Yang muslim tiap lebaran di kasih THR bosnya yang non muslim, apakah sebalik non muslim minta THR saat merayakan Natal…? Lha… Mereka di jabat tangan nya saja sambil ngucapin “ Selamat Natal ” saja sudah bahagia & merasa di hormati…

Agama tidak mengajarkan ke-egoisan kawan...
Karna sejatinya yang menciptakan perbedaan adalah Allah ta'alla...

Selamat Natal Untuk Saudara Kristiani...

Monday 2 December 2019

Tresno Jalaran Kulino VS Mulyo Jalaran Rekoso


“ Witing  tresno jalaran soko kulino “ sebuah pepatah jawa yang ada di atas, mungkin sudah sering terdengar..

“ Witing Tresno Jalaran Soko Kulino ”, kurang lebih maknanya adalah “ Cinta tumbuh karena terbiasa ”

Sedangkan “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”, maknanya “ Kemulyaan didapat karena berani untuk bersusah payah ”

Bila dipahami maksudnya, dua kalimat tersebut memang hampir mirip. Cinta bisa tumbuh karena terbiasa, terbiasa bertemu, berinteraksi, beraktifitas bersama.. yang tadinya tidak ada perasaan khusus, akhirnya cinta mulai tumbuh seiring dengan waktu, hal ini nggak perlu kita bahas, karena sudah banyak contohnya..

Disini saya ingin mengajak membahas tentang pribahasa kedua, “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”.

Mulyo dalam hal ini bisa berarti banyak hal, tidak hanya berarti kekayaan, kesuksesan, tapi artinya bisa lebih luas.. seluas kata kata sukses itu, dimana setiap orang mempunyai target dan definisi yang berbeda beda tentang kesuksesan.

Sebagai contoh…
Seorang mahasiswa, dia mendefinisikan sukses bagi dia adalah bisa lulus ontime dengan nilai atau IPK diatas 3. Untuk mencapai kesuksesan itu, sudah tentu kita bisa bilang.. “ belajarlah yang rajin, fokus, dan manfaatkan waktu yang ada untuk kepentingan kuliah mu.. jangan kau membuang waktumu untuk hal hal yang tidak berguna ”.

Tapi kenyataannya tidak semudah itu kan….? sebagai yang pernah menjadi mahasiswa saya bisa bilang nggak mudah.. banyak tugas kuliah yang tergolong susah, sedangkan ada banyaknya kegiatan diluar kampus yang sayang dilewatkan.. belum lagi bila kita sudah kenal komunitas / kerja yang sesuai dengan passion kita, atau yang paling berat punya pacar yang ngajaknya happy happy terus..

Jadi contoh tersebut sudah cukup jelas.. kalo seorang mahasiswa mau sukses, lulus ontime dengan IPK terbaik, otomatis dia harus tetap fokus, belajar, mengerjakan tugas, dan melakukan apapun yang dapat meningkatkan prestasinya..

Mencoba mengambil contoh lain. Seseorang ingin bekerja untuk menghidupi keluarganya.. setelah lebih dari 6 bulan melamar pekerjaan tidak ada satupun yang merekrut dia karena dia hanyalah lulusan S1 dengan nilai paspasan tanpa pengalaman kerja. Akhirnya dia memutuskan untuk berwirausaha untuk membuka warung lesehan karena merasa dia bisa memasak dan masakannya di sukai oleh keluarganya, dengan modal minim, dia membuat warung kecil di dekat rumahnya, perjuangan yang cukup berat, setiap pagi ia harus berbelanja di pasar yang jaraknya lumanyan jauh, menyiapkan semuanya sendiri, sore harinya dia membuka warungnya, memasak, hingga menyajikannya dia lakukan sendiri, begitu terus setiap hari, sampai beberapa bulan tidak ada perkembangan.

Beberapa cibiran dari orang tidak pernah dia perdulikan. Dengan kerja keras, di tahun ke 2 sudah mulai memperlihatkan hasil. Ia mulai mempunyai karyawan yang membantunya, dan beberapa tahun kemudian, ia sukes membuka beberapa warung lesehan di beberapa tempat dengan omset yang cukup besar, 3 – 5 x lebih besar dari teman teman kuliahnya yang bekerja dikantoran.

Dari contoh diatas.. tidak semua keberhasilah datang dengan sekejab mata.. mungkin hanya 1 : 1000 orang yang memulai usaha langsung sukses.. semua membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak mudah.. bahkan sebagai pengusaha di awal kita harus turun tangan mengurus sendiri semuanya..

Jadi, cukup tepat bila pribahasa tadi menjadi sebuah cerminan bagi kita.. “ Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso ”, kalau kita mau sukses, haruslah berani untuk bekerja keras dan mengambil resiko.. ada harga yang harus dibayar atas kesuksesan kita, dengan kerja keras dan tentunya pengorbanan....
Salam Sukses

Barokah Mengadakan Maulid Nabi


Sebuah kisah yang terjadi pada masa Sultan Salahuddin berkuasa, dimana setelah Beliau mengumumkan dan memerintahkan agar seluruh kaum muslimin sedunia mengadakan Haflah / perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.

Di negaranya masing-masing pada tahun 580 H, ada seorang saudagar kaya raya yang tinggal sebuah pemukiman penduduk desa / qoryah disuatu lembah. Saudagar ini juga mendengar pengumuman Sang Sultan agar kaum muslimin tiap tanggal 12 Rabiul awal mengadakan acara maulid nabi dengan membaca shalawat nabi dan sejarahnya. Maka saudagar ini sebelum tanggal 12 Rabiul awal pergi ke pasar sendiri dan belanja makanan dalam rangka menjamu tamu saat diadakan peringatan maulid nabi dirumahnya dengan mengundang tetangga kanan kirinya.

Tiap tahun dilakukan seperti itu, saat ditanya pegawainya, kenapa harus kepasar sendiri, kenapa tidak menyuruh pegawainya saja untuk pergi ke pasar belanja,

Saudagar itu menjawab, saya pergi belanja kepasar sendiri, itu saya lakukan demi cinta saya pada nabi Muhammad SAW

Pada suatu saat dia diuji oleh Allah, dagangannya bangkrut, hartanya habis, bahkan untuk makan saja susah.

Dan menjelang tanggal 12 Rabiul awal sebagaimana biasanya dia mengadakan peringatan maulid Nabi dirumahnya, tahun itu dia tidak bisa lagi.

Suatu hari dia kelihatan bersedih dan murung di kamar, rupanya ada hal besar yang dia sedang pikirkan. Melihat wajah yang sedih itu, istrinya menghampirinya dan menenangkan jiwanya sambil berkata : “ Kenapa Kakanda kelihatan murung dan ini tidak biasanya Kakanda bersedih seperti ini, ada apa gerangan yang menjadikan Kakanda bersedih, apakah Kakanda memikirkan harta kita yang habis ini…?

” Saudagar itu menjawab : “ Wahai Adinda istriku tercinta, saya bersedih bukan karena memikirkan harta kita yang habis, juga bukan karena tiap hari kita kekurangan makanan, tetapi saya bersedih karena saya tahun ini tidak bisa mengadakan peringatan maulid nabi di rumah kita, saya bersedih karena tidak bisa mengundang tetangga kanan kiri untuk membacakan shalawat dan sejarah nabi Muhammad saw ”.

Istrinya yang shalehah itu berkata : “ Wahai suamiku, bagaimana pendapat kakanda kalau saya gadaikan diri saya untuk bekerja serabutan atau sebagai pembantu di rumah orang kaya dikampung kita ini, dengan begitu saya akan dapat uang dan uang itu bisa kakanda gunakan untuk mengadakan acara maulid nabi dirumah kita ”.

Suaminya menolak dan berkata : “ Jangan, aku tidak rela kalau engkau yang bekerja, akan tetapi jika anak-anak kita yang bekerja saya setuju ”.

Tiba-tiba anak-anaknya pada datang dan menawarkan diri.

Rupanya anak-anaknya sejak tadi menguping pembicaraan kedua orang tuanya ini.

Maka berangkatlah keluarga ini kerumah orang kaya yang ada dikampung itu dan menawarkan salah satu anaknya untuk bekerja selama satu tahun dengan syarat uang gajinya diberikan didepan. Orang kaya itu setuju dan meminta anaknya yang paling besar uantuk bekerja di rumahnya selama satu tahun dengan gaji 10 Dinar.

Selanjutnya uang itu dibawah ke pasar dan belanja makanan, buah-buahan, gandum dan lain-lain. Setelah dirumah bahan makanan itu dimasak dan pada tanggal 12 Rabiul Awal, dia mengundang tetangga kanan kiri agar hadir di rumahnya untuk membacakan shalawat nabi bersama-sama sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Rupanya tetangganya itu tidak ada yang mau datang, ada yang alasan giginya sakit, ada yang beralasan ada keperluan lain, intinya tidak ada orang yang mau datang sejak dia jatuh miskin ini.

Maka bertambah sedihlah hati si saudagar yang dulunya kaya ini. Dia pergi ke kampung sebelah juga tidak ada yang mau.

Tapi pada saat dia berada ditengah jalan diluar kampung, dia bertemu dengan sekelompok orang bersurban putih-putih dan diantaranya ada salah seorang bersurban hijau.

Saudagar ini langsung menawari agar mereka sudi mampir ke rumahnya untuk membacakan shalawat bersama-sama. Sekelompok musafir ini bersedia, bahkan sambil berjalan menuju rumahnya saudagar itu mereka bershalawat pada nabi SAW.

Sesampainya di rumah, saudagar ini mengeluarkan hidangan untuk disuguhkan. Setelah dipersilahkan untuk mencicipinya, para musafir hanya membuka tutupnya saja tapi tidak ada satupun yang memakannya, lalu ditutup kembali.

Setelah beberapa saat para musafir ini minta ijin untuk pergi melanjutkan perjalanannya dan tinggal seorang. Betapa kagetnya saudagar ini saat melihat para musafir itu berjalan beberapa langkah tiba-tiba hilang.

Maka salah seorang musafir yang tinggal berkata : “ Saudagar…! Ketahuilah kenapa mereka tidak mau makan hidanganmu…? Karena kami ini adalah malaikat yang mendapat perintah Allah untuk menemuimu, sedangkan ada diantara kami yang berpakaian hijau itu adalah Rasulullah SAW ”.

Setelah berkata begitu malaikat itu juga mohon diri dan tiba-tiba hilang dari pandangan mata.

Hati keluarga ini benar-benar tegang melihat kejadian ini dan betapa terkejutnya lagi setelah saudagar ini membuka tutup hidangan yang disiapkan untuk tamu tadi, karena buah-buahan, kue-kue dan makanan yang lain berubah menjadi emas murni yang mahal harganya.

Semua orang di keluarga ini menangis dan sujud syukur atas pemberian Allah ini.

Maka menyebarlah berita ini ke seantero negeri, bahkan Sultan Salahuddin sendiri sempat meninjau ke rumahnya dan memerintahkan sebagian pasukannya untuk ikut menjaga harta saudagar ini

Selanjutnya dijualah sebagian kecil dari emasnya itu dan uangnya dipergunakan untuk menebus anaknya yang digadaikan dengan mempekerjakan selama satu tahun tadi.

Rupanya orang kaya yang mempekerjakan anaknya itu tahu akan berita yang dialami saudagar ini, maka anaknya itu dikembalikan begitu saja tanpa minta uang sepeserpun sebagai ganti ruginya.

Subahanallah, semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua, yang rindu akan hadirnya Rasulullah SAW disisi kita.

Istimewanya Sholawat Nabi


Dijelaskan dalam sebuh hadis nabi bahwa Nabi saw Bersabda: " Allah swt telah menciptakan malaikat dengan memiliki sayap. Sebuah sayap di belahan Timur, dan sayap yang satunya lagi berada di belahan dunia bagian barat. Kepalanya berada di bawah Arasy, sementara kakinya menginjak di bumi yang ke tujuh ( Bumi yang paling bawah ). Ia memiliki bulu-bulu sebanyak jumlah bilangan mahluk Allah swt. Apabila ada orang laki-laki dan perempuan dari umatku yang membaca shalawat kepada Ku, maka Allah swt. Memerintahkan kepada malaikat itu agar menyelam kedalam lautan cahaya di bawah Arasy. Kemudian ia keluar dari dalam lautan cahaya itu sambil mengibbas-ngibaskan sayapnya. Maka meneteslah percikan-percikan air cahaya dari setiap bulunya. Allah swt menjadikan dari setiap itu sebagai malaikat yang beristigfar ( memohonkan ampun ) baginya ( Orang yang membaca Shalawat tersebut ) sampai hari kiamat. " ( kitab Mukasyafatul qulub Bab. 1. Al Khauf )

Nabi Muhammad -shollallohu 'alaihi wa sallam- bersabda :
" ( Tingkat kedekatan ) kenal ku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku "

Imam Al-Ghazali meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam.

Lalu pada suatu malam ia bermimpi melihat Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam yang tidak mau menoleh kepadanya, ia pun lalu bertanya ; “ Ya Rasulallah, apakah engkau marah kepadaku…? ” Beliau menjawab, “ Tidak...”

Dia pun bertanya lagi, “ Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku…? ”
Beliau menjawab, “ Karena aku tidak mengenalmu...”

Laki-laki itu bertanya, “ Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu…?

Alasan laki-laki tersebut bertanya kepada Nabi, karena ia meyakini pendapat para ulama yang meriwayatkan bahwa : " Sesungguhnya engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya…? ”

Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam menjawab, “ Mereka ( Para Ulama ) benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan shalawat. Padahal kenalku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku "

Terbangunlah laki-laki itu dan ia pun menazarkan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam, setiap hari sebanyak 100 kali. Dia selalu melakukan itu, hingga dia melihat Rasululah shollallohu 'alaihi wa sallam lagi dalam mimpinya.

Dalam mimpinya tersebut Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda :
“ Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu…".

Hal itu terjadi karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam dengan memperbanyak shalawat kepada beliau…

" Maka barangsiapa yang ingin dikenali oleh Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam, hendaklah ia memperbanyak bacaan sholawatnya.. Maka, Shollu ‘Alan Nabiyyil Musthafa.." ( Kitab Mukasyafatul Qulub, bab IX, hal 55 - Al Ghazali RA. )

Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa anzilhu al maq'ada al muqarraba indaka yaumal qiamah

Apapun Yang Ada Di Dalam Pikiranmu Lah Yang Akan Keluar


Jika Anda memegang secangkir kopi, tiba-tiba ada yang lewat dan menabrakmu atau tidak sengaja menyentuh lengan mu, dan hal itu membuatmu menumpahkan kopi dimana-mana.

Pertanyaan : Kenapa Anda menumpahkan kopi…?
Jawaban : Tentu saja karena ada yang menabrakku.

Jawaban itu : SALAH..

Anda menumpahkan kopi karena cangkirmu berisi kopi.
Seandainya cangkirmu berisi teh, maka Anda akan menumpahkan teh.
Apapun yang ada di dalam cangkir, itulah yang akan tumpah keluar.

Cangkir itu ibarat pikiran.
Ketika keadaan tidak baik datang menabrakmu dan mengguncangmu, apapun yang ada di dalam pikiranmu lah yang akan keluar.

Pertanyaannya sekarang : Apakah yang ada di dalam cangkirmu…?
Ketika ada sesuatu yang mengguncang hidupmu, apa yang akan kamu tumpahkan…?

Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, atau kemarahan, kepahitan, makian bahkan kutukan yang keluar dari pikiran dan mulutmu.

Kamu sendiri yang tentukan

Isilah cangkirmu dengan rasa damai dan syukur

Ketika sesuatu yang tidak baik menabrak dan mengguncangmu maka kedamaian dan kesyukuran lah yang akan tumpah keluar dari pikiranmu.

Jadilah pribadi yang dipenuhi kedamaian dan kesyukuran.
Bukan lagi menjadi pribadi yang selalu menyalahkan orang lain atau faktor lain yang tidak baik.

Tapi perbaiki apa yang seharusnya ada di dalammu.

Ingatlah apapun yang mengguncangmu bukan faktor dari luar yang menentukan hari-harimu tapi responmu dan reaksimulah yang menentukan.

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...