Usai sholat di masjid ini saya
kagum dengan kebersihannya yang terjaga dan suasana yang dingin, Saya sempat
termenung atas kejadian beberapa waktu lalu, ketika dalam perjalanan menuju
satu daerah, ingin sholat, ternyata pintu musholanya sudah terkunci.
SAHABATKU, bila suatu hari nanti
kamu atau aku diizinkan Allah mampu membangun masjid, pesanku : Bukalah pintu
masjid mu 24 jam, agar engkau tidak malu dihadapan Allah yang telah membukakan
pintu ampunanNya untuk kita semua di setiap waktu.
Barangkali ada saudara kita yang
ingin beri'tikaf malam atau bertahajjud dan pintu masjid yang dijaga oleh ta'mir
tetap terbuka.
Jangan pernah Engkau tulis Dilarang Tidur di
Masjid, karena kamu tidak tau ada
beberapa musafir yang sama sekali tidak punya duit untuk menginap di Hotel / penginapan
dan perkarangan lantai depan masjid lah bisa mereka buat untuk mengistirahatkan
kepenatannya itu bila masjidmu tidak memiliki tempat istirahat khusus tamu.
Jangan pernah kamu tulis, Selain jamaah
masjid dilarang menggunakan toilet. Betapa perhitungannya kita
dengan musafir, hanya menumpang buang air kecil pun harus dicegah.
Jangan pernah kamu tulis Jangan membawa anak
kecil, ketahuilah anak anak kecil itulah yang akan menjadi penerus
kita.
Sahabatku,
Bangunlah masjidmu senyaman
mungkin, karena masjid bukan hanya sekedar tempat bersujud, tetapi bisa
digunakan untuk bermusyawarah, menimba ilmu serta menenangkan hati dan
mengistirahatkan dzahir dan batin kita.
Sebelum ku akhiri, bila kamu jadi
pengurus masjid, jangan bangga jumlah infak yang ratusan juta tapi tidak
digunakan untuk kemakmuran masjid. Ingatlah…! orang berinfak ke masjid itu
berharap pahala jariyah. Bagaimana mereka akan mendapatkan pahala amal jariyah
dan kamu mendapatkan pahala menjaga amanahnya, sedangkan uang infak mereka
tidak kamu gunakan, karena kamu hanya bangga dengan total saldonya saja….!
Permudahlah setiap orang yang
mampir ke masjidmu, Barangkali karena
amal kecil itu bisa menjadi sebabmu ke surgaNya.
Tulisan ini sejatinya hanya untuk
menasehati diri ku yang kadang sering lalai.
No comments:
Post a Comment