Ternyata mendapatkan mu itu seperti rukun islam yang ke 5, bagi yang mampu saja.
Aku cemburu kepada malaikat rakib dan atid, karena malaikat
rakib dan atid adalah yang selalu ada di sisimu.
Kalau ramadhan itu menunggu hilal, kalau aku itu menunggu
halal.
Satu kalimat buat mas santri, selesaikan alfiyahmu setelah itu
boleh kamu mengkhitbah ke rumahku.
Mungkin cintaku padamu tak seindah surat cinta untuk starla,
tapi cintaku padamu lillah hita'ala.
Jika rambutku di tutupi hijab adalah mahkota, maka kamulah
raja yang melihatnya dengan izin orang tuaku dan sang pencipta.
Kubuka pintu hatimu dengan al-fatihah hingga terguncang
Al-zalzalah karena ku tau hatimu tak sekeras Al-hadid melainkan selembut
Ar-rahman.
Gombalan mu memang membuatku tersipu malu, tapi maaf qobiltu
mu yang aku tunggu.
Aku cemburu dengan sajadah mu yang selalu kau cium disaat
sholatmu.
Mungkin sekarang kita sejauh isya dan shubuh, semoga kelak
nanti kita sedekat maghrib dan isya.
Jika senyum ibu adalah barokah, maka senyumanmu mengajakku
untuk sakinah mawadah warohmah.
Maaf aku gak bisa ngasih coklat, tapi Inshaallah aku bisa
ngasih seperangkat alat sholat.
Jika surat yusuf ku tidak bisa meluluhkan hatimu, maka izinkan
ku lantunkan surat yasin untuk menutup kisah hidupmu.
Mencintaimu itu semudah membaca Al-fatihah, tetapi
mendapatkanmu seperti surat Al-baqarah, panjang dan butuh perjuangan.
Jika surat At-taubah tidak ada bismillah nya, maka cinta kita
berdua tak ada duanya.
Ketika aku melihat senyummu, aku teringat surat Al-waqiah ayat
23 yang artinya " engkau laksana mutiara yang tersimpan dengan baik ".
No comments:
Post a Comment