Photo

Photo

Monday 2 January 2023

Ilmu Semar Mesem


Ki Semar Bodronoyo sedang sebo berbincang² dengan putra²nya Petruk, Gareng, Bagong...

Dialognya sbb :

Gareng : Romo pernah dicaci maki seseorang...?

Semar : Pernah....!!!

Petruk : Pernahkah dimusuhi seseorang…?

Semar : Pernah....!!!

Bagong : Apa pernah dibenci seseorang…?

Semar : Ya pernah....!

Gareng : Sampeyan juga pernah dihujat seseorang…?

Semar : Pernah....!

Petruk : Apakah semua itu dilakukan secara terang²an…?

Semar : Ya Ada... Ada yang dilakukan secara terang²an, ada juga yang hanya dilakukan secara diam² dari belakang...!!

Bagong : Lantas apa yang romo perbuat terhadap orang² itu..?

Semar : Aku yo mesem wae ( senyum saja ) tho...Thole, nggèr... Anak²ku cah bagus, podo dirungokno yo....!!!

Aku tidak balik mencaci-maki dia, aku pun tidak merasa harus memusuhinya, tidak pula akan membencinya, aku juga tidak berpikir akan membalas hujatannya...

Gareng ( penasaran ) : Kenapa bisa demikian, Romo..?

Semar : itu karena pikiran serta hatiku tidak terfokus pada siapa yang mencaci maki, siapa yang memusuhi, siapa yang membenci dan siapa yang menghujat.

Pikiran dan hati ku hanya terfokus pada...

Siapa yang menggerakkan lidah mereka sehingga mencaci-maki aku,

Siapa yang menggerakkan jiwa nya sehingga memusuhi aku,

Siapa yang menggerakkan hati nya sehingga membenci aku dan

Siapa yang menggerakkan pikiran nya sehingga membuat mulut nya menghujat aku...!!!

Petruk : Dia itu siapa, romo..?

Semar : Dia lah gusti Allah yang maha pencipta alam semesta ini serta segala isinya.

Dia lah sebagai maha yang berkuasa atas segala sesuatu yang sudah, yang belum, yang sedang dan yang akan terjadi.. sesuai dengan kehendak-nya.

Ya hanya Dia lah satu²nya yang memberi kemampuan dan kekuatan pada orang² itu sehingga...

Lidahnya bisa mencaci-maki,

Jiwanya bisa memusuhi,

Pikirannya bisa membenci dan...

Bibirnya bisa mencela

Nasehat Bagi Pencari Ilmu


Berkata sahabat Umar bin Khattab RA :

" Jangan kamu mempelajari ilmu karena 3 hal, dan jangan kamu meninggalkan mempelajari ilmu dikarenakan 3 hal…! "

📝 Jangan kamu mempelajari ilmu karena :

• Hanya untuk berdebat

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia dalam posisi benar, maka akan dibangunkan rumah di surga teratas.

Orang yang berdebat biasanya hanya untuk kesombongan ilmu serta ingin menghinakan orang lain. Maka hal ini tidak lah terpuji dan termasuk dosa.

Orang yang suka berdebat akan menghilangkan kewibawaan dirinya.

Yang mengherankan justru banyak di pondok pesantren, berdebat ini dijadikan materi pelajaran. Santri yang paling pandai berdebat walaupun dengan hati sombong, di banggakan dan dijadikan duta keilmuan.

Lihatlah ulama-ulama dahulu, walaupun ilmunya seluas samudera tetapi lebih banyak diam dan tawadhu'.

• Hanya untuk membanggakan diri dengan ilmunya.

Kebanggaan diri adalah termasuk kebodohan, karena hakekatnya yang memberikan ilmu adalah Allah dan tidak pantas bagi makhluq untuk tinggi hati.

Yang lebih parah, jika ada orang yang baru mengerti ilmu, sudah berani mengkritik para ulama, mengkritik imam syafii, imam ghozali, dan para wali Allah. Dia sudah menganggap dirinya lebih dari para ulama tersebut. Maka inilah kelucuan.

• Hanya untuk pamer atau riya.

 

Dengan tendensi mendapat kedudukan, pujian, dan pemberian materi dari manusia. Bertambahnya ilmu tidak menambahkan ikhlas, tawadhu', khusyuk, dan tawakkal kepada Allah.

Bahkan dikatakan : siapapun guru, ustadz yang mengetahui bahwa santrinya itu kemungkinan akan menjadi ulama yang buruk, maka dilarang mengajarkan ilmu kepada nya, hal itu termasuk membantu dalam merobohkan agama

Habib & Akhwal


Orang² Indonesia jaman dulu menggelari para Sayyid & Syarif itu dengan sebutan " HABIB " salah satunya karena kecintaan pada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Lalu para kalangan HABAIB menggelari orang Indonesia dengan sebutan AKHWAL yang merupakan jama' dari KHOL, paman dari garis ibu, salah satunya karena banyak terjadi pernikahan antara sayyid & syarif dengan wanita pribumi. Jadi pribumi dituakan, dzurriyat nabi dicintai.

Yang benar harus begitu. Yang satu mencintai, yang satu menghormati. Kita mecintai HABIB, sebaliknya HABIB hormat kepada kita, karena selain mengijinkan tinggal, mengijinkan pernikahan dengan wanita pribumi dengan mahar sangat terjangkau, juga karena memang kita ini saudara tua mereka secara kultur.

Nah urusan cinta tidak boleh buta, cintanya harus tetap sesuai dengan nalar & rasional. Urusan menghormati juga jangan gebyah uyah. Cinta & hormat yang baik adalah yang membuat kita adil.

Sedang Shalat, Ingat Barang Yang Lupa, Justru Itulah Shalat Khusyu

Ah masa’…?

Kok bisa…?

Inilah Penjelasan Psikologisnya….!

Inget barang yang hilang saat sedang shalat, justru itulah shalat yang khusyu. Bukan sebaliknya, tidak khusyu. Mengapa…?

Penjelasan psikologisnya, saat shalat kita sedang khusyu, hati kita tenang dan pikiran sedang jernih, konsentrasi sedang ibadah menghadap Allah, lupa segala urusan dan ingatan. Sementara wujud Allah sendiri tak kebayang, tapi hati tenang, rileks.

Saat kejernihan jiwa, ketenangan hati dan pikiran itulah, barang hilang yang diingat ingat diluar shalat, dicari cari kemana mana, segala dibuka, ditanyakan ke semua keluarga, tak ada yang tahu dan gak ketemu, eeh ... sedang khusyu shalat itulah si barang hadir mengetuk pintu ingatan : " Tuuh disitu ...! ". Begitulah psikologinya.

Kalau shalat dengan pikiran lagi kacau, hati tak tenang, ingatan kesana sini, mana mungkin shalatnya akan menghadirkan ketenangan suasana batin yang mengingatkan pada sesuatu…?

Para ustadz boleh menjelaskan, pake dalil ini itu, bahwa " shalat ingat barang hilang itu shalat yang tidak khusyu, " tapi suasana ketenangan batin dan pikiran dalam shalat justru itulah penjelasannya mengapa kita sering ingat barang hilang saat sedang shalat. Itulah shalat khusyu.

Tentu, Anda boleh tidak setuju, tapi kalau tak setuju, barang yang lupa itu jadi gak akan ketemu ketemu

Menggugat Sejarah Soto


Beberapa orang teman mengirimiku video tentang sejarah SOTO lalu bertanya, " Kenapa disebut SOTO….? " Sebenarnya sudah lama saya mencari dan memikirkannya dan inilah teoriku :

Lombard adalah orang Perancis, peneliti sejarah Asia Timur dan Tenggara. Di dalam buku berjudul : Nusa Jawa : Silang Budaya ( 1996 ), dia menulis, awalnya disebut CAUDO, makanan orang Cina Nusantara. Populer di Semarang dan disebut TAOTO di Pekalongan. Dimakasar disebut COTO.

Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pemersatu dan disebut bahasa Indonesia karena ada 748 bahasa di Indonesia. Tiongkok tidak memerlukan bahasa pemersatu karena walaupun bahasanya berbeda-beda namun tulisannya sama.

Walupun bahasanya berbeda namun orang Hokkien dan orang Konghu bisa berkomunikasi lewat tulisan karena sama-sama menggunakan aksara yang sama.

Sebelum Tiong Hoa Hwee Kwan - Rumah Perkumpulan Tionghoa ( THHK : 华会馆 Zhonghua Huiguan ) berdiri tahun 1900, bahasa Hokkien yang menjadi Lingua franca di antara orang-orang Tionghoa Nusantara. Setelah sekolah-sekolah THHK berdiri, barulah aksara Tiongkok dan bahasa mandarin mulai digunakan di kalangan Tionghoa.

Itu sebabnya tidak sulit bagi kita untuk menyimpulkan bahwa kata CAUDO dan TAOTO serta COTO adalah bahasa Hokkien. Mengingat logat orang-orang Tionghoa Semarang maka dapat dikatakan bahwa yang disebut CAUDO adalah CAUTO. Lalu apa artinya…?

TA (chéng ) artinya pikul. CAU (zào ) artinya dapur. To (tái ) artinya meja. TACAUTO artinya MEMIKUL DAPUR MEJA. Kenapa Memikul Dapur Meja ( Tacauto ) dipakai untuk nama makanan ? Karena yang kita sebut SOTO saat ini dulunya dijajakan berkeliling dengan pikulan. Pikulan TACAUTO terdiri dari : pikulan, dapur untuk memasak dan meja serta bangku tempat makan.

Orang Hokkien suka menyingkat. Itu sebabnya TACAUTO disingkat menjadi CAUTO oleh ornag-orang Cina Semarang dan disingkat enjadi TAOTO di Pekalangan dan COTO di Makasar. Dengan berlalunya waktu maka CAOTO pun berubah menjadi SOTO.

Huruf " T " ternyata luar biasa

Ternyata kita Bisa bikin cerpen dari kata² yang diawali dengan huruf yang sama, yaitu huruf " T ".

Begini ceritanya :     

Tatkala Tengah Terik Terbakar , Tukang Tempe Tetap Tabah, “ Tempe-tempe ”, Teriaknya.              

Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu. Terpaksa Tukang Tahu Teriakannya Tambah Tinggi, “ Tahu.. Tahu... Tahu.. !

Tukang Tempe Teriak

“ Tempeku Terbaik, Tempeku Terenak, Tempeku Terkena…! ”, Timpal Tukang Tempe.

Tukang Tahu Tidak Terima, Tukang Tahu Teriak : “ Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek… ! ”

Tukang Tempe Terperangah, Tersinggung, “ Teplakkk..! ” Tamparan Tukang Tempe Tepat Terkena Tukang Tahu. Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan. Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe.

Tukang Tempe Terjengkang Terhempas Tumbang ! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.

Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, “ Tidak Takut…! ” Tantang Tukang Tahu.

Ternyata Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Tubuh Tukang Tahu Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjatuh,  “Tolong.. Tolong.. Tolong..”, Teriaknya Terdengar Tinggi. Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, ”Tempe.. Tempe.. Tempe.. Tetapi Temannya Tukang Tahu Tiba, Terus Terdengar Tembakan.. Tukang Tempepun Tertembak Temannya Tukang Tahu. Tukang Tempepun Terjatuh Terkapar …. Tukang Tahupun Tertawa Terbahak ....

Telesai Tudah Teritanya ...

Tapek Tekali Tulisnya..

Telima Tasih...

Telamat Tersenyum Teman Trus tata tata tutu

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...