Seorang pemuda bertanya kepada Habib Umar bin Hafidz :
Kenapa engkau membiarkan
murid-muridmu menundukkan badannya dan mencium tanganmu berbolak balik…?
Tidak tahukah engkau itu
perbuatan yang syirik…?
Engkau seolah-olah membuat
murid-muridmu menyembah sesama makhluq…?
Tidakkah hanya Allah saja yang
layak disembah…?
Tunduk atau menunduk kepada
makhluk adalah perbuatan syirik.
Habib Umar hanya tersenyum
mendengar ucapan dan pertanyaan dari seorang pemuda tersebut.
Lantas Habib Umar memanggil
pemuda tadi dan mendekatinya.
Habib Umar mengambil pena yang
ada di dalam saku baju pemuda tersebut kemudian menjatuhkannya ke bawah.
Ketika si pemuda ini menundukkan
kepala dan badannya kebawah guna mengambil pena tersebut, Habib Umar menahannya
dan berkata : “ Jangan menunduk..!, tidakkah menunduk kepada makhluk adalah
bathil…? ”
“ Tidak, aku hanya ingin
mengambil pena ku di bawah.”
Lantas Habib Umar berkata : “ Aku
ini ibaratkan pena, seorang pencari ilmu tidak akan mendapat ilmu jika tidak
mempunyai pena, Begitu juga dengan murid-muridku mereka menghargai dan
menghormatiku bukan atas permintaaanku, Aku tidak pernah memaksa, aku tidak
pernah menyuruh mereka mencium tanganku. Tetapi ketahuilah wahai pemuda;
Seorang thalabul ilmu tidak akan mendapatkan setetespun ilmu yang bermanfaat
jika dia tidak menghormati gurunya. ”
No comments:
Post a Comment