Photo

Photo

Tuesday, 12 October 2021

Allah Tidak Pernah Iseng

Mari sedikit kita bermain imajinasi dengan teori Jeruk Nipis

Bayangkan ada sebuah Jeruk Nipis berwarna hijau agak ke kuning²an.

Lalu Jeruk tersebut anda potong jadi dua.

Kemudian pegang salah satunya dan peraslah.

Sampai air tetesan nya mengucur

Apa yang anda rasakan..?

Asam bukan..?

Setiap tetesannya membuat anda menelan ludah.

Kalau imajinasi anda kuat sekarang anda sedang menelan air liur, saking asamnya betul..?

Padahal jeruknya tidak ada...

Tapi rasa asamnya terasa hingga anda harus menelan ludah.

Jika anda merasakan kejadian serupa itulah yang disebut Teori Jeruk Nipis.

Bahwa tubuh manusia dirancang untuk merespon apa yang dibayangkan.

Apa yang dipikirkan itulah yang jadi kenyataan.

Sehingga jika kita sedang menghadapi masalah

Lalu kita berpikir yang aneh-aneh

Maka yang terjadi biasanya tubuh akan drop...

Kemungkinan jatuh sakit bahkan depresi...

Padahal semua kekhawatiran itu belum tentu terjadi.

Kita sebenarnya sedang “ meneteskan Jeruk nipis ” di kehidupan kita.

Semakin banyak tetesannya semakin berat masalahnya.

 

Kuncinya ada dalam pikiran.

Jika air liur saja bisa dipancing hanya dengan memikirkan sebuah jeruk.

Maka sebetulnya masalahpun bisa diatasi dengan permainan pikiran.

 

Maaf….

Coba anda perhatikan orang yang kelainan jiwa...

Secara fisik mereka sehat.

Namun mereka hidup di dunia yang berbeda.

 

Mereka menciptakan dunianya sendiri.

Jeruk Nipis yang mereka teteskan terlalu banyak.

Sehingga muncul lawan bicara yang begitu nyata.

Yang bisa diajak bicara.

 

Sekarang ubah Mindset anda

Jika didera masalah bertubi-tubi anggap itu “ proses pondasi ”

Bahwa Allah hendak membangun Hotel berlantai 100.

 

Bayangkan sebuah proyek Hotel dengan tinggi 100 lantai.

Pondasinya pasti dalam sekali dan kuat sekali.

Dan pengerjaannya pun pasti lama.

 

Jika pondasinya selesai dia akan mampu menopang beban

Hingga 100 lantai sekalipun ...

 

Allah tidak iseng memberi kita masalah.

Dia ingin kita kuat bukan ingin kita sekarat.

 

Maka berhati-hatilah dengan pikiran anda...

Berbaik sangkalah maka kehidupan pun atas ijin Allah akan membaik.

 

Berfikir baik dan berbuat baik terhadap orang lain menjadikan kita awet muda.

 

Usia hanya angka.... jiwa tetap semangat muda.

 

Keep Positif Thinking

Kenapa Santri Selalu Cium Tangan Guru

Seorang pemuda bertanya kepada Habib Umar bin Hafidz :

Kenapa engkau membiarkan murid-muridmu menundukkan badannya dan mencium tanganmu berbolak balik…?

Tidak tahukah engkau itu perbuatan yang syirik…?

Engkau seolah-olah membuat murid-muridmu menyembah sesama makhluq…?

Tidakkah hanya Allah saja yang layak disembah…?

Tunduk atau menunduk kepada makhluk adalah perbuatan syirik.

 

Habib Umar hanya tersenyum mendengar ucapan dan pertanyaan dari seorang pemuda tersebut.

Lantas Habib Umar memanggil pemuda tadi dan mendekatinya.

Habib Umar mengambil pena yang ada di dalam saku baju pemuda tersebut kemudian menjatuhkannya ke bawah.

Ketika si pemuda ini menundukkan kepala dan badannya kebawah guna mengambil pena tersebut, Habib Umar menahannya dan berkata : “ Jangan menunduk..!, tidakkah menunduk kepada makhluk adalah bathil…? ”

“ Tidak, aku hanya ingin mengambil pena ku di bawah.”

Lantas Habib Umar berkata : “ Aku ini ibaratkan pena, seorang pencari ilmu tidak akan mendapat ilmu jika tidak mempunyai pena, Begitu juga dengan murid-muridku mereka menghargai dan menghormatiku bukan atas permintaaanku, Aku tidak pernah memaksa, aku tidak pernah menyuruh mereka mencium tanganku. Tetapi ketahuilah wahai pemuda; Seorang thalabul ilmu tidak akan mendapatkan setetespun ilmu yang bermanfaat jika dia tidak menghormati gurunya. ”

 

Kidung Nang Ning Nung Neng Gung

Nang : Nang budalo  ( Segeralah berangkat )

Ning  : Weningno  ( Mengheningkan cipta )

Nung : Manunggaling roso ( Menyatukan rasa )

Neng : Jumenengo  ( Diam mengosongkan hati dan pikiran )

Gung : Mring gusti moho agung ( Menghadap tuhan yang maha kuasa )

 

Artine : Ndang budalo wening manunggaling roso jumeneng cipto roso lan karso madep  mantep maring gusti kang moho agung

Artinya : Marilah mengheningkan cipta menyatukan segala rasa dengan diam mengosongkan hati dan pikiran menghadap Allah sang maha pencipta segala alam

Salam santun rahayu rahayuning bawono

Perintah Kaisar Naga : 4883 - 4888

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4883-4888 Formasi besar langit dan bumi runtuh, dan di seluruh penjuru Dunia Surga dan Manusia, sinar cahaya keem...