Photo

Photo

Wednesday, 3 February 2021

Kode Etik Bisnis

Jualannya ngambil dimana…? Aku pengen jualan juga

Saya jawab : " Ngambil saja dari saya mbak " haaahaa…

Mungkin dia ga’ tau kode etik bisnis kali yaa...

Mari kita Belajar Kode Etik

Kode etik dalam bisnis, meski tak tertulis, itu ada…

Meski itu bisnis recehan…

Apa saja KODE ETIK tersebut,

Misalnya :

Jangan tanya resep ke penjual kue. Kenapa…? Dia pasti merasakan susah payah trial resep sampai bisa percaya diri menjualnya, masa kita mau copas…?

Kalau butuh ya pesan saja kuenya, dia pasti senang. Insyaa Allah berkah.

 

Jangan tanya detil tempat penjual ngambil dagangannya ke siapa ... di mana dan berapa harga modalnya, Kenapa...? Dia pasti sudah jungkir balik ke banyak tempat jualan sampai ketemu yang pas, termurah, dan ternyaman sehingga dia berani menjualnya.

Kalau butuh banyak ya beli saja ke dia, pasti hatinya senang dan kasih diskon.

 

Kalau ga’ dikasih diskon ya jangan minta, mungkin dia sudah mepet untungnya.

Kalau minat jualan juga, katakan saja apakah ada peluang jadi resellernya.

 

Jangan menjelekkan dagangannya di depan umum, apalagi jika dia hanya menjual, tidak ikut bikinnya.

Kenapa…? Nanti dia sedih.

Kalau ga’ cocok ya tidak usah beli, barangkali ada orang lain yang lebih cocok.

Selera kan beda-beda, banyak faktornya

 

INGAT…. Jangan mengkritik di depan umum. Kenapa…? Karena setiap pedagang pasti sudah berusaha maksimal memberikan yang terbaik.

 

Seperti slogan di rumah makan, jika puas beritahu teman, jika tidak puas beritahu kami.

Jangan dibalik

 

Jangan ngutang, kenapa…? karena berjualan itu kan cari nafkah. Kalau modal macet, nafkahnya ke keluarga juga macet.

Masa iya tega…?

 

Hhmmm....apalagi ya….?

MASIH BANYAK LAGI.... intinya jangan menghalangi rezeki orang, ngambil hak orang, atau nyusahin orang.

Karena bisnis bukan sebatas transaksi jual-beli, ada keberkahan yang harus dicari, setuju

No comments:

Post a Comment

Perintah Kaisar Naga : 4500 - 4501

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4500-4501 "Guru Tak Terukur............” Merasakan aura pedang yang menakutkan, McKinsey berteriak lagi. Gur...