Masalah yang
berpotensi menimbulkan konflik,
jangan dibiarkan dan harus diselesaikan sesegera mungkin! Untuk menyelesaikan,
diperlukan keahlian mengatasi perdebatan yang
timbul dengan sebaik mungkin.tujuan intinya adalah agar semua orang merasa senang.
Berikut ada beberapa hal penting
tips atasi debat dengan cara sehat.
1. Miliki
keyakinan bahwa “semua masalah dapat diselesaikan!” tanpa pedoman ini,
maka anda cenderung untuk memikirkan cara menghindari atau bahkan solusi yang tidak sehat.
Landasi pembicaraan dengan pengertian bahwa segala sesuatu dapat diselesaikan. Sikap berpikir seperti ini akan cenderung menajamkan intuisi anda untuk menemukan solusi
yang tepat.
2. Miliki sikap
yang mudah untuk melupakan dan memaafkan perdebatan yang terjadi.
Membawa-bawa kejadian lalu atau mengungkit-ungkit, adalah tanda belum memaafkan. Sikap seperti ini tidak mendukung untuk mendapat solusi
yang efektif.
3. Fokus pada solusi dari permasalahan
yang sedang dihadapi, dan sikap hati yang
lapang memudahkan pikiran menganalisa masalah dengan baik dan lebih “smart”
sehingga mudah menemukan solusi.
4. Nada
suara kita adalah bagian dari komunikasi nonverbal, yang
sangat mempengaruhi lawan bicara. Pastikan anda selalu berbicara dengan nada yang
lembut. Nada yang lembut akan otomatis membuat hati dan pikiran anda lebih terkontrol,
sehingga mudah mengatasi konfrontasi. Nada yang lembut juga akan mudah melunakkan hati
orang disekitar anda dan mendapat dukungan.
Ketika anda sudah berusaha sabar namun tidak mendapat respon yang baik dari lawan bicara,
maka akhirilah pembicaraan dengan sopan, dan minta untuk melanjutkan pembicaraan di
suasana yang lebih nyaman.
5. Bersikap objektif adalah tantangan tersendiri bagi setiap
orang ketika terlibat konfrontasi. Ingatlah bahwa benefit
dari bersikap objektif akan menempatkan anda sebagai “pemimpin” dalam diskusi tersebut.
Orang lain akan segan dengan anda, ketika bersikap objektif
6. “Maaf”
adalah kata-kata ajaib yang
seringkali dapat menjadi pencair suasana ketika diucapkan dengan tulus.
Sekalipun anda merasa benar, kata ‘maaf’
sangat membantu untuk membentuk dasar komunikasi yang baik. Maaf juga akan membuat orang
lain tidak bersikap melawan kita, karena mereka tidak lagi merasa terancam. Kata ‘maaf’
lebih penting dalam mencari solusi, dari pada mempertahankan ego pribadi.
7 . Mungkin anda sudah minta maaf,
bersikap objektif, bernada lembut, namun masalah malah bertambah buruk! Hal
ini bisa terjadi jika anda melakukannya melalui telepon. Pembicaraan melalui telepon membuat lawan bicara tidak dapat dengan jelas menangkap maksud baik kita
yang terpancar lewat bahasa nonverbal. Bahkan kebanyakan orang akan merasa dihargai,
ketika lawan bicaranya bersedia bertatap muka secara langsung untuk berdiskusi.
Keengganan bertemu dan memutuskan berbicara lewat telepon sering kali hanya membuat masalah makin parah atau tidak terselesaikan dengan baik.
Memutuskan bicara melalui telepon juga akan menyebabkan anda terkesan kurang bertanggung jawab.
Ada
beberapa hal yang tidak dapat dilakukan melalui telepon seperti tersenyum, menepuk,
menyalami, terdiam untuk berpikir sejenak. Bahkan jika terdiam di
telepon anda dapat dianggap sedang marah. Orang
akan memahami jika anda terdiam sambil mengangguk-angguk dan terlihat sedang berpikir.
Jadi hindari konfrontasi melalui telepon.
Akhiri dengan sebuah kesepakatan dan jalankan kesepakatan dengan komitmen.