Photo

Photo

Tuesday 12 April 2022

Jangan Membuat Orang Jadi Susah Menjalankan Syariat Islam

Gus Baha' : " Jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam ".

“ Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Rhamadan : " Rugi, Ramadhan hanya setahun sekali kok ga’ sholat tarawih di masjid berjama'ah. "

Itu namanya tak menghargai perasaan orang.

“ Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja. ”

“ Tarawih itu sunah. Sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang utama ".

" Dan dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai sholat tarawih, tapi beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari sholat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib. ”

Bahkan dalam hal sholat wajib, Gus Baha mewanti-wanti agar imam sholat jangan terlalu lama membaca bacaan sholat.

" Kanjeng Nabi itu sangat suka sholat. Suatu saat ketika Kanjeng Nabi mengimami sholat, beliau mendengar bayi menangis. Kanjeng Nabi memutuskan untuk mempercepat sholatnya. Khawatir ibu dari bayi yang jadi makmumnya.

Gus Baha juga pernah disowani oleh kiai yang mengeluh karena jama'ahnya tak bertambah.

Sambil tertawa Gus Baha menjawab, “ loh Jangan-jangan orang yang tidak datang sudah hebat. ”

“ loh Kok bisa, Gus…? ”

“ Kamu kan mengajarkan supaya orang berbuat baik kepada keluarganya. Mungkin orang yang tidak mengaji itu sedang mempraktekkan ajaran itu. Dia mungkin sedang makan Bakso dengan keluarganya. “

“ Kamu kan mengajarkan supaya orang mencari nafkah yang halal. Nah, orang yang tidak datang itu mungkin sedang bekerja mencari nafkah yang halal untuk kehidupan keluarganya. ”

Kiai itu terdiam. “ Masak sih, Gus…? ”

" Loh kamu itu dikasih tahu kok gak percaya. Makanya, jadi kiai itu yang bijak ".

" Kiai itu penyangga umat banyak. Kalau mau bikin kajian, ya jangan saat orang bekerja. Jangan sampai orang-orang berpikir bahwa Islam itu hadir sebagai masalah ."

 

Monday 4 April 2022

Berbahagialah, Miskin Itu Mudah Jadi Orang Dermawan


Gus Baha' : " Sekarang kalau masih miskin, Berbahagialah. Karena miskin itu mudah jadi orang dermawan. Kalau orang sudah kaya itu ribet."

" Coba misalnya anda jadi santri saya. Tak contohkan, biasanya santri kalau sama kiainya kan loyal. "

" Kamu miskin punya ayam 2. Saya minta satu boleh ga’..? Boleh. Padahal itu 50 persen…! "

" Terus punya uang 100 ribu. Saya minta 50 ribu, kira-kira boleh ga’…? Boleh...! Padahal itu 50 persen. "

" Tapi kalau kamu kaya, punya uang 1 milyar. Saya minta 500 juta, boleh ga’ kira-kira...? pasti berat…! Padahal itu 50 persen."

" Gampang mana dermanya orang kaya dengan orang miskin untuk beramal 50 persen….? "

" Itu mahasiswa yang masih Miskin-miskin, uangnya hanya 100 ribu. Mentraktir temannya, habis, ga’ masalah. Padahal itu berarti 100 persen. Uangnya 50 ribu, diminta temannya, dikasihkan semua. Padahal itu aset satu-satunya. "

" Tak masalah saat ini kamu miskin bisa jadi itu alasan Allah kelak memasukanmu ke Surga." Aamiin

Jadilah Manusia Yang Bernilai


Saya menemukan uang Rp. 50.000,- diselokan, bentuknya kumal dan bau kencing.

Saya bersihkan dan saya berpikir sekumal apapun uang ini tetap nilainya Rp. 50.000,-

Lalu jika kebetulan uang tersebut ada di tong sampah apakah nilainya masih sama Rp. 50.000,-… ?

Jika uang tersebut saya temukan di jalan, diinjak injak orang,  apakah nilainya masih sama Rp. 50.000…?

Ternyata dimanapun uang tersebut berada,  nilainya tetap sama.

Saya berpikir lagi mungkin beda cerita jika saya menemukan uang ini dalam keadaan terkoyak, pasti tidak akan bernilai lagi.

Tapi...  Upsss.... !!!

Terkoyak kan bisa ditempel pakai plester… ?

Saya ingat mamak saya dulu menempel uang yang sobek pakai nasi.

Jika ada uang yang sobek segera mamak saya berlari kedapur membuka periuk dan mengambil sebutir nasi untuk menempel uang tersebut dengan secobek buku tulis.

Oh...

Berarti sekalipun uang itu koyak nilainya tetap sama.

=============

Begitu juga hidup kita...

Kadang kita merasa tidak berharga karena kita pengangguran dan miskin.

Kita merasa diinjak injak,

Kita merasa dikucilkan,

Kita merasa dijauhi keluarga dan teman teman, Kita merasa digunjingkan,

Kita merasa dihina,

Kita merasa disakiti,

Kita merasa dikhianati,

Kita merasa dibenci,

Kita merasa seorang diri,

Kita merasa difitnah,

Kita merasa dijauhkan,

Kita merasa dibuang,

Dan semua perasaan itu membuat kita MERASA TIDAK BERNILAI.

=========

Jika uang saja tetap bernilai sekalipun dia berada dicomberan, lalu kenapa kita manusia tidak merasa memiliki nilai…?

Uang itu tetap bernilai karena ada orang yang memberi nilai pada uang tersebut.

Begitupun hidup kita...

Kita akan tetap bernilai karena kita yang menghargai diri kita.

Tuhan menciptakan kita ( masing masing manusia ) dengan tujuan hidup yang berbeda namun kita memiliki nilai yang sama dimata Tuhan.

Tidak semua manusia harus kaya,

Tidak semua manusia harus tertawa,

Tidak semua manusia harus banyak uang,

TAPI semua manusia punya nilai yang sama.

Mungkin saat ini ada yang teraniaya,

Mungkin saat ini ada yang dirampas haknya,

Mungkin saat ini ada yang menderita,

Mungkin saat ini ada yang pengangguran,

Mungkin saat ini ada yang bangkrut,

Mungkin saat ini ada yang kurang makan,

Mungkin saat ini ada yang dijauhi teman,

Mungkin saat ini ada yang diputuskan pacar,

Mungkin saat ini ada yang difitnah,

Mungkin saat ini ada yang berbeban berat,

JALANI saja semuanya dengan senang hati dan jangan pernah membuat diri kita tidak bernilai.

Apapun yang terjadi dalam hidup kita, NILAI KITA tidak akan berkurang jika bukan kita sendiri yang mengurangi.

Benarkah Pemerintah Anti Islam

Kata Ustaz Das'ad Latif :

Coba kau pergi ke Mekkah, Turki atau Malaysia lah yang dekat, ada ga’ kau dengar Toa Mesjid seperti di Indonesia…? Ga’ akan ada, disana diatur kapan boleh menggunakan Toa Mesjid. Hanya untuk Adzan dan Iqomah doang, nanti bacaan sholatnya pake speaker dalam.

Di Malaysia, walaupun kau kaya raya, kau tidak bisa bikin mesjid seenaknya, kau tak bisa bikin pesantren seenaknya, kalau tidak ada izin dan tanda tangan dari Pemerintah Malaysia.

Kalau di sini di Indonesia, ada uang, ada lahan langsung bangun mesjid. Soal izin urusan belakangan.

Ada uang bikin pesantren, jadilah tuh pesantren walau pun tak ada izinnya.

Di Arab Saudi, walaupun kau sudah doktor, belajar agama sampai Mesir, jangan harap kau bisa kasih ceramah kalau tak ada izin dari pemerintah Arab Saudi.

Disini, modal sorban doang tahu-tahu sudah kasi ceramah, dan dipanggil Ustaz pula...

Udah gitu kau bilang Pemerintah anti Islam…?

Kau bereskan dulu tuh otakmu...!!!

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...