Photo

Photo

Wednesday 3 February 2021

“ Kalimasodo " Jimatnya Wong Jowo

Serat Jamus Kalimasada adalah nama sebuah pusaka dalam dunia pewayangan yang dimiliki oleh Prabu Puntadewa (alias Yudistira), pemimpin para Pandawa.

Pusaka ini berwujud kitab, dan merupakan benda yang sangat dikeramatkan dalam Kerajaan Amarta.

Asal-Usul Kata

Sebagian pendapat mengatakan bahwa istilah Kalimasada berasal dari kata Kalimat Syahadat, yaitu sebuah kalimat utama dalam agama Islam.

Kalimat tersebut berisi pengakuan tentang adanya Tuhan yang tunggal, serta Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.

Menurut pendapat tersebut, istilah Kalimasada diciptakan oleh #Sunan_Kalijaga, salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-16. Konon, Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah, antara lain ia memasukkan istilah Kalimat Syahadat ke dalam dunia pewayangan.

Namun pendapat lain mengatakan bahwa sebelum datangnya agama Islam, istilah Kalimasada sudah dikenal dalam kesusastraan Jawa.

Pendapat ini antara lain dikemukakan oleh Dr. Kuntara Wiryamartana, SJ. Istilah Kalimasada bukan berasal dari kata Kalimat Syahadat, melainkan berasal dari kata Kalimahosaddha.

Istilah Kalimahosaddha ditemukan dalam naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis pada tahun 1157 atau abad ke-12, pada masa pemerintahan Maharaja Jayabhaya di Kerajaan Kadiri. Istilah tersebut jika dipilah menjadi Kali-Maha-Usaddha, yang bermakna "obat mujarab Dewi Kali".

Kakawin Bharatayuddha mengisahkan perang besar antara keluarga Pandawa melawan Korawa.

Pada hari ke-18 panglima pihak Korawa yang bernama Salya bertempur melawan Yudistira.

Yudistira melemparkan kitab pusakanya yang bernama Pustaka Kalimahosadha ke arah Salya.

Kitab tersebut berubah menjadi tombak yang menembus dada Salya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa istilah Kalimahosaddha sudah dikenal masyarakat Jawa sejak beberapa abad sebelum munculnya Sunan Kalijaga.

Mungkin yang terjadi adalah Sunan Kalijaga memadukan istilah Kalimahosaddha dengan Kalimat Syahadat menjadi Kalimasada sebagai sarana untuk berdakwah.

Tokoh ini memang terkenal sebagai ulama sekaligus budayawan di Tanah Jawa.

Kisah dalam Pewayangan Salah satu kisah pewayangan Jawa menceritakan tentang asal usul terciptanya pusaka Jamus Kalimasada. Pada mulanya terdapat seorang raja bernama Prabu Kalimantara dari Kerajaan Nusahantara yang menyerang kahyangan bersama para pembantunya, yaitu Sarotama dan Ardadedali. Dengan mengendarai Garuda Banatara, Kalimantara mengobrak-abrik tempat tinggal para dewa.

Batara Guru raja kahyangan meminta bantuan Bambang Sakutrem dari pertapaan Sapta Arga untuk menumpas Kalimantara.

Dengan menggunakan kesaktiannya, Sakutrem berhasil membunuh semua musuh para dewa tersebut. Jasad mereka berubah menjadi pusaka.

Kalimantara berubah menjadi kitab bernama Jamus Kalimasada, Sarotama dan Ardadedali masing-masing menjadi panah, sedangkan Garuda Banatara menjadi payung bernama Tunggulnaga.

Sakutrem kemudian memungut keempat pusaka tersebut dan mewariskannya secara turun-temurun, sampai kepada cicitnya yang bernama Resi Wiyasa atau Abiyasa.

Ketika kelima cucu Abiyasa, yaitu para Pandawa membangun kerajaan baru bernama Amarta, pusaka-pusaka tersebut pun diwariskan kepada mereka sebagai pusaka yang dikeramatkan dalam istana.

Di antara pusaka-pusaka Kerajaan Amarta, Jamus Kalimasada menempati peringkat utama.

Kisah-kisah pedalangan banyak yang bercerita tentang upaya musuh-musuh Pandawa untuk mencuri Kalimasada.

Meskipun demikian pusaka keramat tersebut senantiasa kembali dapat direbut oleh Yudistira dan keempat adiknya.

Kode Etik Bisnis

Jualannya ngambil dimana…? Aku pengen jualan juga

Saya jawab : " Ngambil saja dari saya mbak " haaahaa…

Mungkin dia ga’ tau kode etik bisnis kali yaa...

Mari kita Belajar Kode Etik

Kode etik dalam bisnis, meski tak tertulis, itu ada…

Meski itu bisnis recehan…

Apa saja KODE ETIK tersebut,

Misalnya :

Jangan tanya resep ke penjual kue. Kenapa…? Dia pasti merasakan susah payah trial resep sampai bisa percaya diri menjualnya, masa kita mau copas…?

Kalau butuh ya pesan saja kuenya, dia pasti senang. Insyaa Allah berkah.

 

Jangan tanya detil tempat penjual ngambil dagangannya ke siapa ... di mana dan berapa harga modalnya, Kenapa...? Dia pasti sudah jungkir balik ke banyak tempat jualan sampai ketemu yang pas, termurah, dan ternyaman sehingga dia berani menjualnya.

Kalau butuh banyak ya beli saja ke dia, pasti hatinya senang dan kasih diskon.

 

Kalau ga’ dikasih diskon ya jangan minta, mungkin dia sudah mepet untungnya.

Kalau minat jualan juga, katakan saja apakah ada peluang jadi resellernya.

 

Jangan menjelekkan dagangannya di depan umum, apalagi jika dia hanya menjual, tidak ikut bikinnya.

Kenapa…? Nanti dia sedih.

Kalau ga’ cocok ya tidak usah beli, barangkali ada orang lain yang lebih cocok.

Selera kan beda-beda, banyak faktornya

 

INGAT…. Jangan mengkritik di depan umum. Kenapa…? Karena setiap pedagang pasti sudah berusaha maksimal memberikan yang terbaik.

 

Seperti slogan di rumah makan, jika puas beritahu teman, jika tidak puas beritahu kami.

Jangan dibalik

 

Jangan ngutang, kenapa…? karena berjualan itu kan cari nafkah. Kalau modal macet, nafkahnya ke keluarga juga macet.

Masa iya tega…?

 

Hhmmm....apalagi ya….?

MASIH BANYAK LAGI.... intinya jangan menghalangi rezeki orang, ngambil hak orang, atau nyusahin orang.

Karena bisnis bukan sebatas transaksi jual-beli, ada keberkahan yang harus dicari, setuju

Wong Jawa Aja Ilang Jawane


Milenia, jangan sungkan-sungkan tulis di stori WhatsApp mu, di Facebook mu, di Instagram mu, di Twitter mu, di foto-foto mu, kalo perlu di kaos atau topimu. Tulis : Saya Jawa…!

Ingat…! Jangan pernah merasa jadi pendatang di atas tanah kelahiranmu, jangan pernah menghilangkan kesukuanmu, jangan pernah malu pada sangkan paranmu. Dimanapun berada, tetaplah men-Jawa.

Agama serta keyakinan bisa jadi beda, tapi aliran darah yang menjadi pepakem asal muasal tak kan pernah ingkar. Sekali Jawa tetaplah Jawa.

Satu frekuensi: Tegak lurus berdaulat jangan ditawar.

Perintah Kaisar Naga : 4340 - 4345

 Perintah Kaisar Naga. Bab 4340-4345 "Kalau begitu kamu bisa meminta bantuan Pangeran Xiao. Agaknya, Keluarga Qi tidak bisa lebih kuat ...