Tuesday, 8 July 2025

5 Kalimat Yang Buat Kamu Terdengar Berkuasa Tanpa Harus Berteriak

5 Kalimat Yang Buat Kamu Terdengar Berkuasa Tanpa Harus Berteriak



Pernah gak kamu lihat seseorang yang ngomongnya tenang, kalem, tapi semua orang langsung diam dan nurut? Padahal gak ada bentakan. Gak ada ancaman. Tapi auranya kerasa banget.

Itu karena kekuatan dalam komunikasi bukan soal volume suara tapi pilihan kata. Menurut Amy Cuddy dalam bukunya. Presence, otak manusia membaca "kuasa" bukan dari nada tinggi, tapi dari bahasa yang tegas, percaya diri, dan tetap menghargai lawan bicara.

Nah, kalau kamu sering merasa diabaikan, dipotong, atau gak didengar dalam percakapan bisa jadi bukan karena isi omonganmu kurang bagus, tapi karena kata-katamu belum memancarkan otoritas yang tenang.

Berikut ini 5 jenis kalimat yang bikin kamu terdengar berwibawa, meskipun kamu ngomongnya pelan-pelan saja :


1. "Kita lanjut ke inti pembicaraan."

➤ Ini bukan nada tinggi. Tapi langsung mengarahkan.

Kalimat ini menunjukkan kamu mengendalikan arah diskusi, tanpa harus menyuruh atau memotong secara kasar.

Referensi: Chris Voss - Never Split The Difference

Prinsip: orang yang bisa mengatur ritme percakapan dengan tenang lebih mudah dihormati dalam negosiasi.



2. "Saya mengerti, tapi ini yang perlu dipertimbangkan."

➤ Dua kekuatan dalam satu kalimat: empati + otoritas.

Kalimat ini cocok banget dipakai saat kamu gak setuju, tapi tetap ingin menjaga hubungan tetap sehat.


Referensi: Dale Carnegie - How to Win  Friends and Influence People 

Konflik bisa diredam dengan memulai dari pengakuan atas sudut pandang orang lain.



3. "Yang saya perlukan sekarang adalah..."

➤ Bukan "boleh gak saya minta..." tapi langsung to the point.


Ini menghilangkan nada ragu dan menggantinya dengan kejelasan.


Dan percaya deh, orang lebih hormat pada permintaan yang jelas daripada permintaan yang terdengar "takut ditolak".


Referensi: Susan Cain - Quiet: The Power of Introverts

Introvert yang menggunakan bahasa tegas cenderung lebih efektif daripada ekstrovert yang terlalu banyak basa-basi.



4. "Saya ulang satu kali, lalu kita ambil keputusan."

➤ Kamu bukan cuma terdengar jelas, tapi juga memimpin momentum.


Kalimat ini sangat kuat di rapat, diskusi kelompok, atau negosiasi. la mengunci perhatian dan menandakan: "Saya siap mengambil alih."


Referensi: Nancy Duarte - Resonate.

Komunikator efektif tahu kapan harus mengarahkan energi percakapan menuju klimaks.



5. "Kalau kamu punya pandangan lain, saya siap mendengar. Tapi ini dulu versi saya."

➤ Tegas tapi terbuka. Dan itu kombinasi yang langka.


Orang yang bisa tegas tanpa mematikan suara orang lain biasanya justru lebih disegani daripada ditakuti.

Referensi: Adam Grant - Think Again

Berani menyampaikan pendapat dengan ruang dialog justru memperkuat kredibilitas.



Gak semua kuasa butuh suara keras. Kadang, justru kuasa terdalam datang dari kalimat yang tenang, padat, dan penuh kendali.


Dari lima kalimat tadi, mana yang paling ingin kamu latih mulai besok di kerjaan, di rumah, atau bahkan di chat grup?


Tulis di komentar, dan bagikan postingan ini buat temanmu yang selama ini "baik dan pintar", tapi sering kesulitan didengar.


Karena suara kecil pun bisa membawa pengaruh besar asal tahu kata mana yang harus dipilih.




Monday, 7 July 2025

Perintah Kaisar Naga : 5166 - 5173

Perintah Kaisar Naga. Bab 5166-5173





Matahari terbenam bagaikan darah, memercik di gerbang Istana Ketujuh.


Dave tiba bersama semua orang. 


Saat ini, Dave berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Matt Hu dan yang lainnya mengikutinya dari kejauhan. 


Mereka menyaksikan sosoknya yang kurus membentuk bayangan panjang di bawah matahari terbenam, tetapi ia memancarkan tekanan yang tak tertandingi.


Mata para biksu murid Sekte Qingyun bersinar dengan fanatisme dan kekaguman. Mereka tahu bahwa pertempuran sengit akan segera dimulai, dan mereka dapat menyaksikan keajaiban itu lagi!


Saat ini, Dave berjalan selangkah demi selangkah menuju sarang Master Istana Ketujuh.


"Tuan Chen, apakah Anda benar-benar akan masuk ke Istana Ketujuh sendirian?" Winter menelan ludahnya, menatap puncak berkabut Istana Ketujuh di depannya


Suaranya bergetar, "Penguasa Istana Ketujuh berada di puncak peringkat kesembilan Alam Dispersi keabadian Negeri Peri, dan kita tidak tahu berapa banyak kultivator peringkat kesembilan Alam Dispersi keabadian Negeri Peri yang ada di Istana Ketujuh..."


Dave tidak menoleh, suaranya mengikuti angin, dengan sedikit candaan : " Oh... Puncak peringkat kesembilan? Di mataku, itu hanya semut yang sedikit lebih besar saja..."


Dengan pengalaman membunuh lima orang berwajah hantu, dan telah mempelajari begitu banyak niat pedang dari Sekte Pedang, Dave sekarang merasa bahwa dia sangat kuat!


Setelah Dave selesai berbicara, sosoknya melintas, dan dia berubah menjadi aliran cahaya dan langsung bergegas ke puncak utama Istana Ketujuh.


Formasi perlindungan gunung di depan gerbang gunung tiba-tiba menyala, dan rune yang tak terhitung jumlahnya terjalin menjadi jaring, mencoba menghalanginya.


Dave mencibir di sudut mulutnya, menjentikkan jarinya, dan aura kacau yang hampir tak terdeteksi melesat keluar, seperti gunting yang tak terlihat, langsung mencabik-cabik formasi pelindung gunung!


Wuuzzzz...

Ledakan!

Duaaaarrrr....


Deru formasi yang pecah bergema di seluruh Istana Ketujuh. 


Murid-murid yang tak terhitung jumlahnya yang sedang berlatih mendongak dengan ngeri, hanya untuk melihat sesosok tubuh bergegas ke istana Master Istana Ketujuh seolah-olah dia berada di ruang kosong!


Pada saat ini, Master Istana Ketujuh sedang duduk bersila di tengah aula, memikirkan bagaimana cara melapor kepada Master Istana Keempat.


Setelah kembali dari Istana Kedelapan, Master Istana Ketujuh telah tinggal tetap di dalam rumah saja. Dave telah terlalu mengejutkannya.


Tetapi sekarang, dia masih tahu terlalu sedikit tentang Dave, jadi dia tidak tahu bagaimana cara melapor kepada Master Istana Keempat!


Tiba-tiba, kubah kaca istana itu meledak, dan di tengah puing-puing yang beterbangan, Dave mendarat seperti dewa, berdiri tegak di tengah aula, dan menatapnya dengan acuh tak acuh.


"Kepala Istana Ketujuh, apa kabar?"


Suara Dave tidak keras, tetapi meledak seperti guntur di telinga Kepala Istana Ketujuh.


Kepala Istana Ketujuh tiba-tiba membuka matanya dan melihat wajah muda Dave dengan niat membunuh yang tak berujung. Hatinya tiba-tiba menciut dan dia hampir jatuh dari tikar.


"Dav... Dave! Apa yang kau lakukan di Istana Ketujuh ku ?" Kepala Istana Ketujuh bertanya!


"Okey.... Bagaimana menurutmu?" Dave tersenyum dingin!


"Aku tidak punya dendam denganmu. Aku tidak ingin menjadi musuhmu, dan aku harap kau tidak membuat kesulitan padaku."


"Aku tidak tahu apa yang telah kau lakukan dengan Istana..."


"Aku tidak tahu apa pun tentang perseteruan mu dengan kuil." 


Penguasa Aula Istana Ketujuh tidak ingin menjadi musuh Dave!


Dia takut tidak bisa mengalahkan Dave.


"Jika kau tidak ingin menjadi musuhku, lalu mengapa kau pergi ke Istana Kedelapan? Mengapa kau menyerang Istana Kedelapan?" tanya Dave!


"Aku pergi ke Istana Kedelapan hanya untuk menemui mu, bukan untuk melakukan apa pun padamu."


"Aku juga mendapat perintah dari Master Istana Keempat untuk menyelidiki identitas dan latar belakangmu, dan sama sekali tidak ada niat lain!"


Kata Master Istana Ketujuh!


Mata Dave menyipit. Dia tidak menyangka bahwa bahkan Master Istana Keempat telah memperhatikannya. 


Sekarang Master Aula Ketujuh berada di puncak peringkat kesembilan Alam Dispersi keabadian Negeri Peri. Dave tidak bisa memikirkan kekuatan Master Istana Keempat seperti apa !


"Aku tidak peduli apakah kau ingin menjadi musuhku atau tidak. Aku di sini untuk menghancurkan mu hari ini, kecuali kau secara sukarela mundur dari Istana Para Dewa."


"Klan Alam Liar Kuno, Sekte Tianyan, dan Istana Bayangan Darah ,semuanya telah dihancurkan olehku. Aku tidak akan membiarkan siapa pun yang menyinggung perasaanku bebas!"


Dave berkata dingin kepada Master Istana Ketujuh!


"Ndas mu.... Dave, kau bertindak terlalu jauh. Apa kau pikir aku takut padamu?"


Master Istana Ketujuh mengerutkan kening dan berkata!


Bagaimana dia bisa mundur dari Istana Para Dewa? Jika dia mundur hari ini, dia mungkin akan dibunuh besok.


"Jika kau tidak takut padaku, lakukan saja!" kata Dave sambil tersenyum!


Kepala Istana Ketujuh menggertakkan giginya, meraung dengan ganas, dan dengan cepat membentuk segel dengan tangannya, "Penjaga Istana, tangkap dia!"


Sebelum dia selesai berbicara, delapan aura kuat tiba-tiba meledak dari keempat sudut aula. 


Delapan penjaga istana tingkat delapan dari Alam Dispersi keabadian Negeri Peri memegang senjata dewa dan mengelilingi Dave di tengah dalam formasi persegi delapan.


Tatapan mereka dingin, dan jelas bahwa mereka telah menerima perintah untuk membunuh penyusup mana pun.


"Halah.... cuma delapan kecoak, kalian ingin menghentikan ku...? Hahahaha....."


Dave terkekeh dan terlalu malas untuk menghunus pedangnya.


Sosoknya bergerak cepat melalui formasi seperti hantu. Setiap kali dia mengangkat tangannya, seorang penjaga akan berteriak dan terbang mundur, senjatanya hancur, urat spiritualnya pecah, dan dia akan jatuh dengan keras ke tanah, hidup atau matinya tidak diketahui.


Namun, dalam beberapa tarikan napas, delapan penjaga Alam Dispersi keabadian Negeri Peri semuanya lumpuh dan tergeletak di lantai dalam keadaan berantakan.


Pupil mata Master Istana Ketujuh tiba-tiba mengecil, dan darah di wajahnya memudar.


Dia tidak pernah menyangka bahwa kekuatan Dave akan begitu mengerikan!


Para penjaga dewa tingkat delapan dari Alam Dispersi keabadian  Negeri Peri seperti ayam dan bebek di tangannya!


"Kau...apa sebenarnya yang kau inginkan?"


Suara Master Istana Ketujuh bergetar, dan dia mundur selangkah tanpa sadar, dan tangannya dengan tenang meraih cincin penyimpanan di pinggangnya, "Apakah kau tahu konsekuensi menyinggung Istana Para Dewa?"


"What....Akibat...?"

Dave mendekat selangkah demi selangkah, dengan cahaya dingin berkedip di matanya, "Karena dari awal aku telah menyinggung Istana Kesepuluh, aku sudah tahu konsekuensinya..."


"Jangan bilang hanya Istana Ketujuh kau yang kecil, bahkan jika itu seluruh Istana Para Dewa, atau bahkan seluruh Klan Dewa, jika mereka memprovokasi ku, aku akan menghancurkannya!"


" Ndas mu cok.... Nada yang sangat besar, sombong sekali...!"


Master Istana Ketujuh tiba-tiba mengeluarkan sebuah bendera emas kecil, dengan bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya disulam pada bendera itu, memancarkan napas bintang-bintang langit dan bumi,


"Dave, jangan berpikir kau hebat! Lihatlah 'Bendera Bintang'-ku akan menangkap mu...!"


Dia melambaikan bendera kecil itu dengan keras, dan cahaya dan bayangan emas yang tak terhitung jumlahnya terbang keluar dari bendera itu, menderu, dan menyerbu ke arah Dave seperti air pasang.


Ke mana pun itu lewat, udara tampak membeku, dan langit serta bumi berubah warna seketika.


Ini adalah salah satu senjata sihirnya yang paling berharga, dan dia telah menggunakan bendera ini untuk membunuh orang kuat di alam yang sama!


Namun, Dave hanya meliriknya dan menjentikkan jarinya dengan santai.

Wuuzzzz...

Zheng!


Suara pedang yang jelas bergema di aula, dan energi pedang emas yang terkondensasi hingga ekstrem melesat keluar dari ujung jarinya. Tampaknya ramping, tetapi mengandung kekuatan penciptaan dunia.


Cahaya dan bayangan keemasan itu seperti es dan salju yang bertemu matahari di depan energi pedang, dan mereka mencair seketika. 


Bahkan "Bendera Bintang" pun mengeluarkan suara lengkingan karena kewalahan, dan permukaan bendera itu hancur berkeping-keping dan berubah menjadi abu!


" Hah.... what.....?"

Penguasa Istana Ketujuh tercengang.


Tangannya yang memegang tiang bendera bergetar hebat, dan matanya dipenuhi dengan ketakutan yang luar biasa.


Ini adalah senjata ajaib yang telah ia sempurnakan selama ribuan tahun, dan dihancurkan begitu saja oleh jari Dave?!


"Oh....no.... Tidak... Tidak mungkin!"


Penguasa Istana Ketujuh meraung, membuka mulutnya dan menghisap, dan relik emas yang berputar terbang keluar dari alisnya.


Relik itu bersinar terang, dan langsung memadatkan perisai cahaya emas besar di depannya. Perisai cahaya itu diukir dengan bahasa Sansekerta kuno, memancarkan atmosfer yang sakral dan luas.


"Ini adalah 'Vajra Indestructible Relic' yang ku ambil dari Surga Buddha Barat. Bahkan puncak tingkat kesembilan Alam Dispersi keabadian Negeri Peri tidak dapat menghancurkannya! Dave, apa yang dapat kau gunakan untuk menghancurkan pertahananku?!"


Penguasa Istana Ketujuh meraung seperti orang gila, seolah-olah ia telah mengambil sedotan terakhir, sudah habis kesabarannya 

" Oh....yaa.... benarkah...."

Dave menatap perisai emas itu, dan lengkungan jenaka muncul di sudut mulutnya.


Ia tidak menggunakan senjata ajaib apa pun, tetapi mengulurkan tangan kanannya, telapak tangan menghadap ke atas, dan perlahan menekan ke arah perisai cahaya.


Wuuzzzz.....


Saat telapak tangan Dave menyentuh perisai cahaya, tidak ada gemuruh yang menggetarkan bumi, hanya suara "klik" yang tumpul.


"Vajra Indestructible Relic" yang dikatakan tidak dapat dihancurkan bahkan oleh puncak tingkat kesembilan Alam Dispersi keabadian Negeri Peri, itu seperti kaca, dengan retakan seperti jaring laba-laba yang tak terhitung jumlahnya menyebar dari titik kontak. Hanya beberapa saat kemudian, relic itu meledak dengan  "ledakan"!

Duaaaarrrr....

Relik emas itu meratap, dan cahayanya terbang kembali ke kening Master Istana Ketujuh dengan samar-samar, hampir hancur.


Penguasa Istana Ketujuh menatap kosong ke arah senjata ajaib penyelamat hidupnya yang hancur, seluruh tubuhnya bagai disambar petir, dan dia bahkan tidak bisa berdiri tegak.


Dia menatap mata Dave yang seolah melihat menembus segalanya, dan untuk pertama kalinya, dia merasakan keputusasaan di dalam hatinya.


Monster macam apa anak ini...?


"Penguasa Istana Ketujuh, trik apa lagi yang kamu miliki?"

" Ayo.... keluar kan saja...."

Suara Dave sedikit malas, seolah-olah dia sedang menonton drama yang membosankan, "Jangan sembunyikan, gunakan saja semuanya, sehingga aku bisa melihat seberapa besar kekuatan tempur puncak Istana Ketujuh."


"Kau... kau bertindak terlalu jauh!"


Penguasa Istana Ketujuh dipaksa ke dalam situasi putus asa, dan jejak kekejaman melintas di matanya, "Karena kau mencari kematian, jangan salahkan aku karena menggunakan teknik rahasia terlarang!"



Dia menggigit lidahnya dengan keras, seteguk darah disemprotkan ke dadanya, dan tangannya dengan cepat membentuk segel yang sangat misterius.


Dalam sekejap, auranya melonjak, dan kultivasinya di puncak alam Dispersi keabadian Negeri Peri menunjukkan tanda-tanda terobosan. Api emas mengelilingi tubuhnya, dan pola aneh muncul di wajahnya.


"Ini...ini adalah... 'Pengorbanan Para Dewa'!" Jocelyn berkata dengan ngeri.


Jocelyn juga mantan anggota Istana Para Dewa, jadi tentu saja dia tahu kekuatan pengorbanan para dewa!


Mata Matt Hu memadat, dan dia hendak melangkah maju untuk membantu, tetapi dihentikan oleh mata Dave.


Dave menatap Master Istana Ketujuh dengan gelombang aura, tidak hanya tanpa rasa takut, tetapi juga menunjukkan ekspresi tertarik: " Oh....itu yang namanya " Pengorbanan Para Dewa " lumayan Menarik...."


Master Istana Ketujuh seperti dewa saat ini, dengan api emas di sekujur tubuhnya.


Dia meraung dan meninju Dave.


Pukulan ini mengandung semua kekuatan sumber kehidupannya yang membara, dan ruang itu terdistorsi di bawah angin tinju. Ada bayangan samar para dewa yang mengembun di kepalan tangan itu, memancarkan tekanan yang dapat menghancurkan dunia.


"Dave, bersiaplah untuk mati!"


Namun, menghadapi pukulan yang dapat membuat orang kuat mana pun di alam Dispersi keabadian Negeri Peri berubah warna, Dave hanya mengangkat tangan kirinya dengan lembut, membuka kelima jarinya, dan tampak perlahan-lahan meraih angin tinju itu.


Tap!


Tidak ada suara yang mengguncang bumi seperti yang dibayangkan, hanya suara pelan.


Telapak tangan Dave dengan mudah meraih kepalan tangan Master Istana Ketujuh, dan angin tinju yang menghancurkan itu langsung menghilang di telapak tangannya, seolah-olah telah menghilang ke dalam laut.


Master Istana Ketujuh tercengang lagi.


Dia membelalakkan matanya dan melihat kepalan tangannya yang mudah ditangkap.


Merasakan vitalitas dalam tubuhnya mengalir seperti air pasang, dan kekuatan yang luas dan tak terbatas datang dari telapak tangannya yang tampaknya mampu melahap segalanya, keputusasaan di hatinya menenggelamkannya seperti tsunami.


" Hah.... what.... Bagaimana mungkin....? 

Dia membakar esensi kehidupan dan menggunakan jurus pamungkasnya, tetapi... dia bahkan tidak menyentuh ujung pakaian lawan?


Dave melihat ekspresinya yang ketakutan, dan lengkungan dingin muncul di sudut mulutnya: "Master Istana Ketujuh, apakah hanya ini semua kekuatan mu yang kau punya ?"


Dia menggoyangkan pergelangan tangannya dengan ringan.


Krak!


Master Istana Ketujuh merasakan nyeri yang tajam di lengannya, dan tulang-tulang seluruh lengannya patah inci demi inci dalam sekejap. Dengan teriakan, dia terlempar keluar oleh Dave dan menghantam pilar batu aula dengan keras.


"Puff..."


Master Istana Ketujuh memuntahkan seteguk besar darah, dan sumber kehidupan yang terbakar di tubuhnya juga tidak teratur. Keadaan pengorbanan Dewa langsung terangkat, dan napasnya lemah.


Dia berjuang untuk bangkit dari reruntuhan, menatap Dave yang mendekat selangkah demi selangkah, matanya dipenuhi dengan ketakutan dan keputusasaan yang luar biasa.


Dia akhirnya mengerti sekarang bahwa celah antara dirinya dan pria di depannya sama sekali bukan celah alam, tetapi dunia yang berbeda seperti semut dan naga!


"Kau...apa yang kau inginkan?"


Suara Master Istana Ketujuh serak dan sedih, dan tidak ada lagi martabat seorang Master Istana. "Aku...aku minta maaf! Aku minta maaf kepada Istana Kedelapan! Aku minta maaf kepada Joseph Huo! Tolong maafkan aku..."


Orang-orang lain di Istana Ketujuh menundukkan kepala dan terdiam ketika mereka melihat Master Istana mereka memohon belas kasihan!


Awalnya, mereka punya ide untuk bergegas maju, tetapi setelah melihat kekuatan sejati Dave, mereka semua mundur!


Dave, yang tampaknya hanya seorang kultivator tingkat lima di Dispersi keabadian Negeri Peri, jelas telah mencapai Alam Manusia Abadi dengan kekuatannya yang luar biasa.


Dave berjalan menghampirinya dan menatap ke bawah pada Master Istana Ketujuh, biksu puncak Alam Dispersi keabadian Negeri Peri yang dulunya sombong ini, tetapi sekarang dia memohon belas kasihan seperti anjing liar, tanpa riak di matanya.


"What... Minta maaf?"


Dave berjongkok, mengangkat dagu Master Istana Ketujuh dengan jari-jarinya, dan berkata dengan sedikit ejekan, "Jika minta maaf itu berguna, apa gunanya kekuatan?"


Master Istana Ketujuh gemetar seluruh tubuhnya, wajahnya sepucat kertas, dia tahu bahwa dia mungkin tidak dapat lolos dari kematian hari ini.


"Aku... Aku adalah anggota Istana Para Dewa... Jika kau membunuhku... Istana Para Dewa tidak akan membiarkanmu pergi..." Dia masih melakukan perlawanan terakhirnya.


"What.... Istana Para Dewa? Hahahaha....!"


Dave terkekeh, berdiri, dan menepuk-nepuk debu yang tidak ada. "Di mataku, Istana Para Dewa hanyalah sarang semut yang lebih besar."


"Dave, sebenarnya, kau telah menyinggung dan menjadi musuh bagi Istana Para Dewa. Tetapi tidak semua orang di Istana Para Dewa memusuhi mu. Kepala Istana Keempat menyuruhku untuk menyelidiki mu dan tidak ingin berkonflik denganmu."


"Jika mereka tidak memaksaku berulang kali, aku tidak akan pernah mengambil tindakan terhadapmu."


Kepala Istana Ketujuh menatap Dave dan berkata tanpa daya!


Setelah mendengar ini, Dave tiba-tiba teringat apa yang dikatakan Kepala Istana Kedelapan Joseph kepadanya, bahwa ada dua faksi kekuatan di Istana Para Dewa, yaitu kaum konservatif dan kaum reformis!


"Apa kekuatan Kepala Istana Keempat yang kau sebutkan di Istana Para Dewa? Tetapi kudengar Istana Para Dewa sekarang bukan entitas monolitik, dan juga ada dua kekuatan."


Dave bertanya!


Ketika Kepala Istana Ketujuh mendengar ini, dia tidak bisa menahan senyum pahit dan berkata, "Orang-orang seperti kami yang berada di bawah Surga Ketiga, tidak peduli kekuatan mana di Istana Para Dewa yang mengeluarkan perintah, kami hanya harus patuh."


"Tetapi, Master Istana Keempat baik hati dan selalu ingin meninggalkan hukum lama dan mengizinkan anggota klan untuk menikah dengan orang luar."


"Dia sendiri adalah seorang kultivator wanita, dan dia mungkin tahu penderitaan para kultivator wanita. Di Klan Dewa, para kultivator wanita melayani para kultivator pria, dan mereka tidak dapat menikah dengan orang luar."


"Karena aturan ini, saya tidak tahu berapa banyak kekasih yang telah dipisahkan, dan saya tidak tahu berapa banyak kultivator wanita yang telah menderita hukuman dari Klan Dewa!"


Master Istana Ketujuh berkata tanpa daya!


Setelah mengatakan ini, ekspresi Master Istana Ketujuh menjadi sangat kesepian, seolah-olah dia khawatir!


Dave tidak menyangka bahwa Master Istana Keempat sebenarnya adalah seorang kultivator wanita, tetapi tampaknya pihak lain tidak benar-benar ingin membunuhnya!


Lagi pula, ketika Master Istana Ketujuh berada di Istana Kedelapan, dia dapat menghancurkan Istana Kedelapan sepenuhnya,

Walaupun Dave tidak ada di sana saat itu!


Namun, Master Istana Ketujuh tidak menghancurkannya. Dia seharusnya menerima instruksi dari Master Istana Keempat. Dia hanya menyelidiki dirinya dan tidak ingin menimbulkan konflik!


"Saya melihat bahwa Master Istana Keempat Anda adalah seorang reformis." Dave berkata, menatap Master Istana Ketujuh dan bertanya: "Apakah aturan klan ini menyakiti Anda?"


Setelah mendengar ini, Master Istana Ketujuh benar-benar meneteskan air mata dan terisak-isak: "Sebenarnya, saya juga jatuh cinta dengan seorang kultivator wanita dari ras manusia ratusan tahun yang lalu. Kami saling mencintai, tetapi aturan klan tidak mengizinkan kami untuk bersama."


"Kami jelas semua sebenarnya manusia, tetapi kami harus melabeli diri kami sebagai dewa, sehingga kami tidak dapat bersama orang yang kami cintai."


"Kultivator wanita itu akhirnya pergi, dan saya belum menemukan seorang wanita pun sampai sekarang... Gua jomblo bro..... jomblo....."


Setelah Master Istana Ketujuh selesai berbicara, Dave cukup mengerti. Sebenarnya, para dewa juga manusia, tetapi mereka berpura-pura menjadi dingin dan melabeli diri mereka gelar dewa.


Masing-masing sangat sombong dan merasa bahwa mereka luar biasa.


Namun, masih ada beberapa orang di antara para dewa yang dapat mengenali kenyataan.


Jika Anda tidak memiliki kekuatan, tidak ada gunanya memberi diri Anda lebih banyak gelar!


"Hari ini, aku tidak akan membunuhmu." Kata Dave!


Penguasa Istana Ketujuh tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan secercah harapan melintas di matanya.


"Tapi." Dave mengubah topik pembicaraan, dan cahaya dingin melintas di matanya, "Jika Anda memiliki ide buruk pada Istana Kedelapan saya, saya pasti akan menghancurkan Istana Ketujuh Anda."


"Oh....Tidak, sama sekali tidak..." Penguasa Istana Ketujuh menggelengkan kepalanya berulang kali!


"Saya harap Anda dapat menepati janji Anda!" kata Dave dingin!


Begitu suara itu selesai, Dave tiba-tiba merasakan aura yang berbahaya.


Ia mendongak tiba-tiba, dan melihat bahwa cakrawala barat laut ditelan oleh tinta tebal. Awan hitam yang bergelombang dibalut dengan ribuan api jiwa, yang tampak seperti pupil beberapa makhluk hidup, mengunci posisinya puluhan mil jauhnya.


Di atas reruntuhan Istana Ketujuh, udara dunia bawah melonjak seperti tinta.


Dewi Cakar Hantu melayang di udara, dan cahaya merah dari mutiara jiwa di antara sepuluh jarinya melonjak, memantulkan seluruh langit menjadi warna darah yang aneh.


Matanya seperti pisau, menyapu orang-orang di bawah, dan akhirnya tertuju pada Dave.


"Serahkan token nya, dan saya dapat menjaga seluruh tubuh Anda tetap utuh "


Suara Dewi Cakar Hantu itu seperti lembaran besi berkarat yang menggores dinding batu, dan setiap kata terdengar dingin dan jahat.


Dave berdiri di atas tanah yang hangus, dengan aura samar di sekelilingnya.


"Ndas mu.... Siapa kau?" tanya Dave


"Kami adalah dua tetua Dunia Bawah. Kau membunuh Wajah Hantu dan mengambil token. Sekarang serahkan token itu dan kami bisa membiarkanmu mati dengan nyaman!"


Dewa Jiwa Tenggelam membuka mulutnya yang penuh dengan gigi kuning dan berkata dengan sinis!


"Hah ...Organisasi macam apa kalian ini? Apa itu Mansion Gua Tianlin?"

Tanya Dave!


Ketika mereka mendengar kata Mansion Gua Tianlin, kedua tetua Dunia Bawah itu jelas terkejut.


"Hey, itu bukan yang seharusnya kau tahu. Serahkan token itu segera, kalau tidak jangan salahkan kami karena bersikap kasar!"


Dewi Cakar Hantu mengancam Dave dengan dingin!


Dave memegang Pedang Pembunuh Naga di tangannya, dan seringai muncul di sudut mulutnya: "Token itu ada padaku, datang dan ambillah jika kau punya nyali."


Sebelum dia selesai berbicara, sabit rantai milik Dewa Jiwa Tenggelam telah menembus udara.


Api Dunia Bawah yang melilit sabit itu membuat jejak hangus di udara, dan bahkan ruang pun beriak ke mana pun itu lewat.


Sebelum suara siulan sabit rantai yang merobek udara mereda, Dave telah bergerak tiga meter secara horizontal seperti anak panah dari busur.


Tanah yang hangus itu meledak dengan retakan seperti jaring laba-laba di ujung kakinya, dan Pedang Pembunuh Naga, yang terbungkus dalam niat pedang yang tajam, menghadapi serangan Dewa Jiwa Tenggelam. 


Saat bilah dan sabit itu bertabrakan, api dunia bawah menyerbu tubuh pedang seperti makhluk hidup, membuat suara "mendesis" yang menggerogoti tulang.


"Ah....hal sepele.....Eazy boss....!"


Dave memutar pergelangan tangannya, dan niat pedang tiba-tiba melonjak. Cahaya hijau itu seperti naga yang marah menerobos laut, dan Dewa Jiwa Tenggelam terkejut mundur beberapa langkah.


Namun, sebelum dia bisa memanfaatkan kemenangan itu untuk mengejar, sepuluh jari Dewi Cakar Hantu telah mengeluarkan sepuluh mutiara jiwa berwarna darah, yang masing-masing terjerat dengan teriakan jiwa yang melengking, terjalin di udara menjadi jaring berwarna darah, menutupi kepalanya.


"Hati-hati! Itu adalah mutiara pemakan jiwa dunia bawah!"


Raungan ngeri Winter menembus medan perang.


Pupil mata Dave tiba-tiba menyusut, dan tubuhnya langsung mengaktifkan tubuh emas yang tidak bisa dihancurkan.


Saat mutiara jiwa mengenai tubuh Dave, cahaya merah darah tiba-tiba meledak, dan wajah hantu ilusi yang tak terhitung jumlahnya muncul dari cahaya itu, membuka mulut mereka untuk menggerogoti pertahanannya.


Riak-riak muncul di permukaan tubuh emas itu, dan menjadi lebih tipis dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.


"Bocah..., rasakan kebencian dari ribuan jiwa yang mati ini!"


Dewa Jiwa Tenggelam tertawa dan menerkam lagi, dan rantai itu melilit pergelangan kaki Dave seperti ular roh.


Pada saat yang sama, ujung jari Dewi Cakar Hantu telah mengembun menjadi bayangan cakar hantu yang gelap, mencengkeram punggungnya dengan kekuatan merobek ruang.


Dua tinju bukanlah tandingan bagi empat tangan, belum lagi kedua orang tua itu bekerja sama secara diam-diam, dan gerakan mereka tidak jauh dari titik-titik vital.


Dave menggunakan keterampilan tubuhnya untuk menghindar satu demi satu, dan Pedang Pembunuh naga menari dengan sangat baik sehingga air tidak dapat dituangkan ke dalamnya, tetapi api dunia bawah masih menyentuh bahunya, dan jubah Tao-nya langsung hangus, dan udara dingin menyerbu meridiannya di sepanjang luka, menyebabkannya sedikit mandek.


"Sekarang!"


Cahaya dingin melintas di mata Dewi Cakar Hantu, dan sepuluh mutiara jiwa tiba-tiba bergabung menjadi satu, berubah menjadi tombak jiwa berwarna merah darah, menusuk hati Dave dengan momentum menghancurkan dunia.


"Hancurkan!"


Dave meraung, menuangkan semua kekuatan spiritualnya ke dalam pedang, dan Pedang Pembunuh Naga meledak dengan cahaya hijau terang yang belum pernah terjadi sebelumnya, menghadap tombak jiwa.

Wuuzzzz...

Boom!

Duaaaarrrr..


Ledakan energi yang dahsyat itu menimbulkan awan debu, dan Dave terbang mundur seperti layang-layang dengan tali putus, menghantam dinding yang rusak dan memuntahkan darah.


Dia menutupi dadanya yang terus berdarah, dan terkejut saat mendapati daging dan darah di lukanya menghitam dan membusuk dengan kecepatan yang aneh. Kekuatan dunia bawah sangat korosif!


Dave tidak percaya bahwa tubuhnya yang begitu kuat, dan bahkan dengan tubuh emas yang tidak bisa dihancurkan, itu masih terkikis oleh kekuatan dunia bawah lawan!


"Dave!"

Teriakan cemas datang, dan Matt Hu membawa Jocelyn, Winter, Beatrice dan yang lainnya dengan ratusan murid Sekte Qingyun di belakangnya.


Mereka melindungi Dave, melihat dua tetua Dunia Bawah yang melayang di langit dan udara dunia bawah di seluruh tanah, wajah mereka semua sangat jelek.


Dia tidak menyangka kedua orang tua ini begitu kuat. Dave terluka tepat setelah pertarungan.


"Lindungi Dave!


Matt Hu meraung, dan ratusan jimat terbang keluar dari lengan bajunya, dan cahaya keemasan menyala dan berubah menjadi dinding perisai untuk menghalangi Dave.


Jocelyn memegang pedang kuno dan mengayunkan energi pedang, menyerang mutiara jiwa wanita cakar hantu.


"Cuuuiih, sekelompok semut ada di sini untuk mati!"


Dewa Jiwa Tenggelam melemparkan rantai, sabit itu melengkung di udara, dan api dunia bawah berubah menjadi hujan api dan menghantam para pengikut Sekte Qingyun.


"Jangan takut..."


Winter meraung, mencoba menenangkan para pengikutnya!


Namun, puluhan bayangan hitam tiba-tiba muncul di belakang kedua tetua dunia bawah. Mereka adalah penjaga bayangan dunia bawah yang mereka bawa.


Penjaga bayangan ini mengenakan celana ketat hitam, dengan topeng hantu di wajah mereka. Gerakan mereka sama misteriusnya dengan hantu. 

Bilah pendek di tangan mereka bersinar dengan cahaya beracun biru tua. Begitu mereka muncul, mereka terbagi menjadi beberapa kelompok dan menyerbu ke arah murid-murid Sekte Qingyun seperti air pasang.


"Hati-hati dengan bilah beracun!"


Begitu seorang tetua Sekte Qingyun selesai mengingatkan, dia melihat lengan seorang murid dipotong oleh penjaga bayangan. Dalam sekejap, udara hitam menyebar dan dia jatuh sambil berteriak.


Medan perang langsung berubah menjadi pertempuran jarak dekat.


Cahaya keemasan jimat Matt Hu dan cahaya dingin bilah racun penjaga bayangan saling terkait, pedang kuno Jocelyn bertabrakan dengan api dunia bawah dari jiwa yang tenggelam, cahaya pedang Winter dan cakar jiwa Dewi Cakar Hantu saling beradu, dan aura dan jiwa yang menangis di udara naik turun.


"Engah......"


Seorang murid inti Sekte Qingyun diserang dari depan dan belakang oleh dua penjaga bayangan, pedang panjangnya dipotong oleh bilah pendek, dan dadanya terpotong dengan luka dalam yang bisa dilihat hingga ke tulang.


Murid lain mencoba menyelamatkannya, tetapi tertembak di tenggorokan oleh jarum racun yang dilemparkan oleh penjaga bayangan, dan jatuh ke genangan darah dengan mata terbuka lebar.


"Bunuh!"


Mata Jocelyn memerah, dan energi pedang di sekitar tubuhnya melonjak. Dengan berkah pedang kuno, Jocelyn bergegas ke daerah yang paling padat penduduknya dari para penjaga bayangan, tetapi juga menarik pukulan berat dari mutiara jiwa Dewi Cakar Hantu. Dia dipukul dengan keras dan menyemburkan darah.


Pedang Winter semakin cepat dan cepat. Jaring pedang menutupi beberapa penjaga bayangan, tetapi pedang itu terjerat oleh rantai jiwa yang tenggelam. 


Dewi Cakar Hantu mengambil kesempatan untuk menampar punggungnya, menyebabkannya terhuyung-huyung dan menyemburkan darah.


Matt Hu mengeluarkan "Jimat Lima Guntur" terakhir di bagian bawah kotak. 


Cahaya keemasan menyala, dan lima pilar guntur setebal ember menghantam kedua tetua Dunia Bawah, tetapi diblokir oleh perisai Dunia Bawah yang mereka dukung bersama.


Dewi Cakar Hantu mencibir, menjentikkan sepuluh jarinya, dan lusinan mutiara jiwa melesat ke arah area yang paling padat penduduknya dari para murid Sekte Qingyun. Ledakan datang satu demi satu, darah dan daging terciprat, dan jeritan bergema di reruntuhan.


Dave berjuang untuk berdiri, melihat pemandangan tragis di depannya, matanya merah.


Dia menahan aura yang melonjak di tubuhnya, menarik napas dalam-dalam, dan hendak berbicara, tetapi Raja Iblis Awan Merah berkata: "Gimana bro.... apa kau mau gunakan aku....?"


Dave mengangguk: "Yes....Tidak buruk!"


"Hehehe, aku suka...aku suka...."


Raja Iblis Awan Merah terkekeh dan mulai mengendalikan tubuh Dave secara langsung.


Melihat ini, kedua tetua Dunia Bawah memancarkan senyum muram di mata mereka, menatap pemuda itu dengan amarah di matanya.


Awan hitam pekat di langit menekan semakin rendah, dan api jiwa bagaikan ribuan mata penuh kebencian, menyaksikan pertarungan berdarah ini, mewarnai reruntuhan menjadi warna darah yang putus asa.


Saat kesadaran Raja Iblis Awan Merah menyapu anggota tubuh dan tulang Dave seperti api padang rumput, aura antara langit dan bumi tiba-tiba menjadi ganas.


Aura di sekitar Dave tiba-tiba berbalik, bukan lagi niat pedang yang jelas, tetapi berubah menjadi api iblis yang membakar langit dan menghancurkan bumi. Energi iblis gelap itu bercampur dengan cahaya merah aneh, langsung mewarnainya menjadi dewa iblis yang bermandikan api.


Wajahnya yang awalnya pucat menunjukkan rona aneh, pupil matanya ditelan oleh api iblis merah, dan senyum muram di sudut mulutnya penuh dengan kegilaan.


"Aa...aura apa ini?"

Pupil Dewi Cakar Hantu tiba-tiba menyusut, dan kekuatan iblis yang luar biasa membuatnya tanpa sadar mundur setengah langkah, dan cahaya mutiara jiwa di antara sepuluh jarinya sedikit meredup.


Tangan Dewa Jiwa Tenggelam yang memegang rantai itu juga bergetar hebat, dan api dunia bawah tampak rapuh seperti lilin di depan api iblis.


"Hahaha... bajingan monyet tua dunia bawah kecil, berani bersikap lancang di hadapanku?"


Pada saat ini, suara Dave tidak cuma dingin, tetapi bercampur dengan suara iblis dari ribuan jiwa yang penuh kebencian, mengguncang udara di seluruh reruntuhan.


Dia perlahan mengangkat tangannya, dan bola api iblis hitam muncul dari telapak tangannya. Keberadaannya saja menyebabkan riak-riak bengkok di angkasa.


"Kau mencari kematian!"


Dewa Jiwa Tenggelam meraung, dan sabit rantai dengan api dunia bawah sepuluh kali lebih besar dari sebelumnya menebas ke arah Dave, mencoba untuk memenangkan kembali sebuah kota di bawah kekuatan sihir aneh ini.


Namun, Dave terlalu malas untuk mengayunkan pedangnya, dan hanya mengarahkannya dengan santai.

Wuuzzzz..

"Engah!"


Bola api iblis di ujung jarinya langsung mengembang dan berubah menjadi kolom api iblis merah dan hitam. Saat bertabrakan dengan sabit, api dunia bawah mencair seperti es dan salju yang bertemu matahari.


Dewa Jiwa Tenggelam hanya merasakan kekuatan yang kuat datang di sepanjang rantai, dan lengannya patah dengan "retak". Orang itu bagaikan tersambar petir, terbang mundur dan menghancurkan separuh gunung, menyemburkan darah hitam, matanya penuh dengan kengerian yang tak terbayangkan.


"Sekarang giliranmu, monyet wanita tua."


Dave menjilat bibirnya, dan sosoknya muncul di depan Dewi Cakar Hantu itu seperti hantu.


Dewi Cakar Hantu itu terkejut dan marah, dan tombak jiwa berwarna darah yang dibentuk oleh sepuluh mutiara jiwa itu menusuk keluar lagi, tetapi ditangkap oleh Dave dengan tangan kosong!

Wuuzzzz...

"Ugh!"


Kekuatan ribuan jiwa yang mati pada tombak jiwa itu menggerogoti telapak tangannya dengan panik, tetapi tidak dapat melukai sedikit pun kulit. Sebaliknya, itu dibakar oleh api iblis di telapak tangannya dan menjerit dengan menyedihkan.

 Tombak jiwa berwarna darah itu meleleh dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.


Dewi Cakar Hantu sangat takut sehingga jiwanya terbang menjauh. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia melihat bahwa tangan Dave yang lain telah mencekik lehernya.


"Tidak! Tidak! Lepaskan aku! Aku..."


"Daannccookk..... Berisik."

Mata Dave dipenuhi dengan niat membunuh, dan kelima jarinya terjepit keras.


Bom!


Kepala Dewi Cakar Hantu meledak seperti semangka, dan otak hijau tua bercampur darah hitam berceceran keluar. Mutiara jiwa yang tersisa kehilangan kendali dan meledak menjadi kabut darah di udara.


Tubuhnya terkulai lembut, dan hidupnya terputus. Hanya mata yang masih terbuka dalam kematian yang masih menyimpan ketakutan yang luar biasa.


Hanya butuh beberapa saat untuk menghadapi Dewi Cakar Hantu. 


Dave berbalik dan menatap Dewa Jiwa Tenggelam yang baru saja keluar dari reruntuhan, dan senyum muram di mulutnya menjadi semakin kuat: "Kau baru saja mengatakan bahwa kau ingin aku mati dengan nyaman?"


Dewa Jiwa Tenggelam telah kehilangan setengah dari keganasannya saat ini, dan seluruh tubuhnya bergetar seperti saringan. Bagaimana dia berani menjawab?


Dia tiba-tiba mengorbankan perisai dunia bawah terkuat dalam hidupnya, dan perisai energi gelap melindungi seluruh tubuhnya dengan erat. Pada saat yang sama, dia berbalik dan ingin melarikan diri ke celah dunia bawah.


"Hei....Mau lari? Tidak semudah itu Ferguson....."


Dave mendengus dingin, melambaikan tangannya dengan santai, dan Pedang Pembunuh Naga secara otomatis terbang ke tangan dia. Pada saat ini, Pedang Pembunuh Naga diberkati oleh Api Iblis, dan tubuh pedang ditutupi dengan garis-garis merah dan hitam, memancarkan aura pembunuh yang menakutkan.


Dia menggoyangkan pergelangan tangannya dengan ringan, dan aliran energi pedang Api Iblis menerobos udara.


"Engah!"


Perisai dunia bawah yang disebut tidak bisa dihancurkan itu robek seperti kertas tipis, dan sisa kekuatan energi pedang masih ada di sana, membelah Dewa Jiwa Tenggelam menjadi dua dari bahu hingga pinggul.


Sebelum kedua bagian tubuh itu jatuh ke tanah, mereka benar-benar terbakar menjadi abu oleh Api Iblis yang mengikutinya dari dekat, hanya menyisakan jiwa sisa yang samar-samar yang mengeluarkan ratapan terakhir dalam Api Iblis, dan kemudian menghilang menjadi asap.


Setelah berhadapan dengan dua tetua Dunia Bawah hanya dalam beberapa tarikan napas, mata merah Dave beralih ke Pengawal Bayangan Dunia Bawah yang masih bertarung dengan murid-murid Sekte Qingyun.


Pengawal Bayangan ini awalnya ditahan oleh orang-orang Sekte Qingyun. Melihat kematian tragis kedua tetua mereka, moral mereka sudah kacau dan gerakan mereka menjadi kaku.


"Pergilah ke neraka, dasar bajingan laknat...!"


Dave melompat ke udara, dan Pedang Pembunuh Naga di tangannya menari-nari liar, berubah menjadi hujan api dan pedang ajaib, menutupi seluruh medan perang seperti ladang yang dibajak.


Pisau beracun dan gerakan tubuh Pengawal Bayangan Dunia  tidak ada artinya di hadapan kekuatan absolut. Di mana api dan pedang ajaib lewat, bayangan hitam jatuh berkelompok, dan mereka terbakar menjadi arang bahkan sebelum mereka bisa berteriak.


Sesekali, ada ikan yang lolos dari jaring dan mencoba menyerang secara diam-diam, tetapi mereka juga hancur berkeping-keping oleh bom energi iblis Dave.


Matt Hu, Jocelyn, dan yang lainnya berdiri di sana dengan kaget, menyaksikan sosok yang terbungkus api iblis merah bergerak bebas di antara kelompok musuh, meninggalkan mayat di mana-mana. Mereka sangat terkejut.


Musuh kuat yang baru saja membuat mereka tak berdaya sekarang seperti ayam atau anjing di bawah kekuatan iblis ini.


Terutama Master Istana Ketujuh, yang menatap Dave dengan ngeri. Jika Dave seperti ini barusan, dia tidak akan bisa melakukan satu gerakan pun!


"Uhuk... Uhuk uhuk..."


Setelah beberapa saat, penjaga bayangan terakhir ditelan oleh api iblis, dan tubuh Dave tiba-tiba batuk dengan keras. Darah hitam tidak lagi mengalir dari sudut mulutnya, tetapi jus merah dengan energi iblis.


Api iblis di tubuhnya mulai berkedip-kedip tidak stabil, dan jejak kejernihan muncul dengan susah payah di pupil merahnya.


"Senior, kau sedikit keterlaluan. Aku tidak tahan dengan ledakan kekuatanmu!"


Dave berkata kepada Raja Iblis Awan Merah tanpa daya!


" Sorry bro.... Aku sedikit terlalu hyper tadi, maaf!"


Setelah kata-kata itu terucap, api iblis merah di mata Dave dengan cepat memudar, tubuhnya bergoyang, dan dia hampir jatuh. Untungnya, Jocelyn bergegas tepat waktu untuk membantunya.


Wajahnya sepucat kertas. Meskipun luka di dadanya tidak lagi membusuk, samar-samar terlihat udara hitam. Jelas, kekuatan Raja Iblis Awan Merah juga membebani tubuhnya.


"Dave! Bagaimana keadaanmu?"


Jocelyn bertanya dengan cemas.


Dave melambaikan tangannya, melihat mayat-mayat hangus di tanah dan udara dunia bawah yang perlahan menghilang, dan merasakan energi iblis dan kekuatan spiritual yang melonjak di tubuhnya, cahaya kompleks melintas di matanya.


Dia menatap lapisan awan hitam di barat laut yang belum sepenuhnya menghilang, dan berbisik: "Tidak peduli apa organisasi pihak lain, dendam ini baru saja dimulai."


Di reruntuhan, bau darah dan bau terbakar bercampur menjadi satu. Para murid Sekte Qingyun yang selamat dari bencana itu menatap Dave dengan kagum dan takut.


Kepala Istana Ketujuh juga terhuyung-huyung saat ini, menatap Dave yang terluka, dan berkata dengan kaget: "Dave, kau... apakah kau baru saja dirasuki?"


Dave mengangguk dengan jujur: "Itu adalah jiwa seorang temanku, aku membiarkan dia meminjam tubuhku untuk sementara waktu."


"Temanmu ini..."


"Dia dari Surga Kesembilan..."


"Alamak... anjay..." Kepala Istana Ketujuh langsung menghirup udara dingin!


Surga Kesembilan, tidak heran. Itu hanya seberkas jiwa, meminjam tubuh bisa sangat mengagumkan.


"Aku akan melaporkan informasimu kepada Kepala Istana Keempat dengan jujur, dan aku juga akan mencoba yang terbaik untuk membujuk Istana Para Dewa agar berhenti menjadi musuhmu."


"Hanya saja pengaruh ku kecil, apakah itu bisa efektif, itu tergantung pada para pembuat keputusan Istana Para Dewa."


"Tetapi saya akan menjelaskan dengan jujur kelebihan dan kekurangannya, dengan mengatakan bahwa Anda memiliki teman di Surga Kesembilan."


Penguasa Istana Ketujuh sedang berusaha menyenangkan Dave saat ini!


Teman dari Surga Kesembilan, hanya untuk yang satu ini, dia tak terkalahkan di Surga Ketiga!


"Terima kasih!" Dave mengangguk kepada Penguasa Istana Ketujuh!


"Tidak, tidak, kita tidak saling mengenal sampai kita bertarung. Saya masih memiliki beberapa sumber daya di sini. Anda dapat tenang untuk pulih di sini!"


Penguasa Istana Ketujuh sangat perhatian. Saat ini, dia hanya ingin berteman dengan Dave dan tidak ingin menyinggung perasaannya!


Bersambung...



Buat para rekan Sultan Tao pengunjung blog yg mau nyawer, mendukung, atau traktir Mimin kopi atau quota ☺️☺️


Bisa kirim ke aplikasi DANA di link berikut :

https://link.dana.id/qr/4e1wsaok


Atau ke akun 

SeaBank : 901043071732

Kode Bank Seabank untuk transfer (535)


Terima Gajih...☺️




5 STRUKTUR BICARA YANG BIKIN ORANG FOKUS



5 STRUKTUR BICARA YANG BIKIN ORANG FOKUS (DAN GAK SCROLL HP SAAT KAMU NGOMONG)


Pernah gak kamu cerita panjang lebar, tapi lawan bicaramu malah kayak "ngilang"?


Matanya kosong, tangannya sibuk buka HP, atau cuma jawab "oh gitu..." dengan datar.


Padahal kamu niat banget jelasin. Kenapa gitu?


Karena otak manusia gak suka informasi yang acak. Dalam buku Talk Like TED (Carmine Gallo), dijelaskan bahwa pendengar hanya bisa fokus jika apa yang kamu ucapkan punya pola.


Tanpa pola otak capek mereka scroll Tik Tok, Facebook, YouTube lagi.


Jadi, biar kamu gak kehilangan perhatian orang di tengah jalan, coba 5 struktur bicara ini.


Ringkas, kuat, dan bikin orang betah dengerin sampai habis.


1. Struktur "Masalah - Dampak - Solusi"


Contoh:

"Banyak orang ngerasa stuck kerja tiap hari. 

Itu bikin stres numpuk, bahkan bikin tidur gak nyenyak. 

Makanya aku pengen ajak kamu coba satu hal kecil: journaling 5 menit tiap malam."


Referensi: Nancy Duarte - Resonate 

Audiens akan lebih peduli kalau mereka diajak masuk dari masalah yang mereka kenal, bukan langsung dijejali solusi.


2. Struktur "Dulu - Sekarang - Nanti"


Contoh:

"Dulu aku pikir baca buku itu cuma buat nilai. 

Sekarang aku sadar, itu bantu banget ngatur cara mikir. 

Dan nanti, aku pengen nularin ini ke lebih banyak orang lewat konten."


Referensi: Simon Sinek - Start With Why 

Struktur ini bikin cerita terasa bergerak. Ada progres. 

Dan progres = bikin otak penasaran => fokus.


3. Struktur "Fakta - Cerita - Pertanyaan"

 Contoh:

"Satu dari tiga orang dewasa ngalamin cemas setiap minggu. 

Temanku bahkan sampai gak bisa tidur 3 malam berturut-turut cuma karena overthinking.

Kamu sendiri... terakhir kali ngerasa cemas banget, kapan?"


Referensi: Chip & Dan Heath - Made to Stick


Kombinasi logika + emosi + undangan refleksi = power penuh.


4. Struktur "3 Poin Inti"

Kenapa tiga?

Karena otak manusia paling gampang menerima dan mengingat informasi dalam pola tiga.


Contoh:

"Kenapa kamu harus mulai nulis jurnal?

Satu: Bikin pikiran lebih jernih. 

Dua: Bantu atur emosi.

Tiga: Kamu bisa lebih sadar diri."


Referensi: Dale Carnegie - The Art of Public Speaking 

Tiga poin = cukup padat untuk punya bobot, tapi gak bikin orang capek dengerin.


5. Struktur "Tarik - Tahan - Tembak"

 Contoh:

"Kamu tau gak kenapa banyak orang gagal meyakinkan, meskipun idenya bagus?


(Mereka mulai mikir...)


Karena mereka lupa satu hal: bikin pendengarnya merasa ikut punya ide itu."


Referensi: Chris Voss - Never Split the Difference


Ini teknik khas negosiator: bikin orang nunggu punchline-nya.

Bikin rasa penasaran => tahan sebentar => baru tembak jawabannya.


Ngomong itu kayak nge set up panggung. Kalau gak ada susunannya, penonton kabur. Tapi kalau panggungnya jelas, spotlight nya fokus semua mata bakal ke kamu.


Dari lima struktur di atas, kamu paling sering pakai yang mana?


Atau kamu baru sadar selama ini ngomong cuma "ngalir aja"?


Tulis di komentar, dan bagikan postingan ini ke teman kamu yang jago ngomong tapi sering bikin orang ngantuk.


Ingat: cara ngomong mu bisa bikin ide biasa terasa luar biasa.



Seni Berpura-Pura Bodoh: Strategi Halus Menguasai Lawan Tanpa Disadari

Seni Berpura-Pura Bodoh: Strategi Halus Menguasai Lawan Tanpa Disadari


Ada orang yang selalu ingin terlihat pintar. Semuanya dijawab, semua dipotong, semua diserobot.


Dia pikir itu akan bikin dia dominan.


Tapi kamu?


Kamu diam.


Kamu tanya seolah gak paham.


Dan dia terlalu percaya diri -menjelaskan semuanya.... bahkan yang seharusnya dia sembunyikan.


Itulah kekuatan orang yang "terlihat bodoh".


Bukan karena dia bodoh... tapi karena dia tahu kapan waktunya diam dan menyerap.


Dan ketika kamu memposisikan diri sebagai pendengar polos, mereka akan bicara lebih banyak, lebih jujur, dan lebih sembrono.


Itu bukan karena kamu pintar.


Tapi karena kamu tidak terlihat mengancam.


Itulah kenapa dalam negosiasi, penyamaran, bahkan diplomasi.... "berpura-pura bodoh" adalah senjata paling diam-diam tapi mematikan.


Strategi Praktis Menerapkan Seni Berpura-pura Bodoh:


1. Saat Rapat Tim atau Presentasi:


Tujuannya: Menyerap informasi sebanyak mungkin tanpa menciptakan ancaman.


Caranya:


Tanyakan sesuatu dengan nada penasaran polos, bukan menantang. 


Contoh:

"Berarti kalau data itu belum fix, pengaruhnya ke timeline kita apa ya?"


Padahal kamu sudah tahu dampaknya, tapi kamu ingin tahu apa yang mereka sembunyikan. 


Biarkan mereka merasa lebih pintar. Itu membuat mereka lebih terbuka dan cenderung menjelaskan lebih banyak.


2. Dalam Negosiasi Harga atau Kesepakatan:


Tujuannya: Membuat lawan negosiasi terlalu percaya diri.


Caranya:

Buka dengan "Saya belum begitu paham harga pasaran disini, biasanya berapa ya range-nya?"


Itu membuat mereka berpikir kamu naif... padahal kamu sedang ukur kekuatan mereka.


Dengarkan lebih banyak. Biarkan mereka mengeluarkan semua penawaran dulu sebelum kamu membuka kartu.


3. Saat Menghadapi Rekan Kerja yang Kompetitif:


Tujuannya: Membaca celah tanpa memicu konflik.


Caranya:


Biarkan mereka merasa superior. Tunjukkan sikap mendukung, bahkan sedikit mengagumi.


Saat mereka terlalu nyaman, mereka mulai menyingkapkan kelemahan strategi, kekurangan sistem, bahkan konflik personal.


4. Dalam Momen Politik Kantor: Tujuannya: Menyerap kekuatan tanpa dianggap ancaman.


Caranya:

Mainkan peran si pendengar loyal. Tapi amati setiap percakapan, gestur, dan perubahan nada suara.


Orang yang "terlihat tidak tahu apa-apa" biasanya jadi tempat curhat... dan tempat rahasia bocor.


Prinsip Utamanya:

Semakin kamu terlihat tidak tahu, semakin banyak orang yang ingin membuktikan bahwa mereka tahu. Dan saat itulah... kamu menguasai permainan.


Kamu tidak harus jadi yang paling keras di ruangan...


Cukup jadi yang paling tidak diperhitungkan.


Karena saat semua orang bicara, orang yang paling diam... sedang menguasai permainan.


Dan saat kamu akhirnya bicara, semua akan mendengarkan. Karena kamu tahu hal yang mereka kira kamu nggak tahu.


Berpura-pura bodoh bukan tentang jadi lemah.


Tapi tentang memberi ruang... agar yang bicara terlalu banyak menjadi lengah.


Dan di saat mereka terlalu sibuk ingin terlihat pintar, kamu diam-diam menang.


Pernah berpura-pura nggak tahu... padahal kamu sedang membaca segalanya? Tulis pengalamanmu di komentar.


Tag temanmu yang kelihatan biasa aja, tapi ternyata otaknya berbahaya.


Save ini sebagai senjata kalau suatu saat kamu harus bermain diam-diam.


Kalau kamu ingin belajar taktik berpikir licin tapi tetap elegan.



Sunday, 6 July 2025

5 TIPS SENI MENJATUHKAN ARGUMEN LAWAN BICARA TANPA TERLIHAT MENJATUHKAN


Pernah debat sama orang yang ngotot, tapi kamu tahu argumennya lemah? 


Atau pernah merasa kalah bicara, bukan karena kamu salah, tapi karena kamu belum tahu cara menyusun serangan balik yang elegan


Dalam diskusi, menang bukan soal keras suara, tapi tajam logika. Dan menjatuhkan argumen bukan berarti menjatuhkan orangnya. Itu adalah seni berbicara yang cerdas, strategis, dan tetap elegan.


Berikut ini 5 tips seni menjatuhkan argumen lawan dengan cara yang halus tapi mematikan.


1. Gunakan Teknik "Reductio ad Absurdum" (Bawa Argumen ke Titik Absurd)


Contoh: Jika seseorang berkata, "Semua. orang harus bebas melakukan apa pun,"

Kamu bisa jawab, "Termasuk mencuri atau membunuh?"


Menurut Madsen Pirie, teknik ini memaksa lawan untuk melihat bahwa argumennya tidak berlaku universal. Ketika kamu menarik logikanya ke kesimpulan ekstrem, mereka terjebak pada ketidakkonsistenan pikirannya sendiri.


2. Tanyakan Definisi yang Mereka Gunakan


Contoh: Lawan bicara bilang, "Itu tidak adil!"


Jawab: "Menurut kamu, adil itu seperti apa?"


Jay Heinrichs menyebut ini sebagai teknik reframing. Dengan meminta definisi, kamu memaksa lawan membuka ruang abu-abu dalam argumennya sendiri. Kadang, mereka bahkan bingung menjelaskan dasar pikirannya.


3. Gunakan Data Kecil yang Memukul Logika Besar


Seseorang bilang, "Mayoritas orang sukses tidak kuliah." 

Kamu balas, "Data World Bank tahun 2022 justru menunjukkan 85% pemilik bisnis sukses lulusan universitas."


Rolf Dobelli menyarankan untuk tidak mendebat opini dengan opini, tapi dengan data tajam. Fakta kecil, spesifik, dan kredibel bisa membuat argumen lawan rontok dengan sendirinya.


4. Jebak Mereka dalam Kontradiksi


Contoh: Lawan bilang, "Kita harus jujur dalam segala hal." 

Tapi di lima menit sebelumnya ia bilang, "Kadang kita perlu berbohong demi kebaikan."


Kekuatan debat bukan hanya soal apa yang kamu katakan, tapi apa yang sudah mereka katakan. Ingatkan kembali pernyataan mereka sebelumnya, dan tunjukkan kontradiksi logisnya. Ini membuat argumen mereka runtuh oleh ucapannya sendiri.


5. Alihkan Diskusi ke Nilai yang Lebih Tinggi (Frame Shifting)


Contoh: Lawan bicara bersikukuh soal "aturan," 

Kamu arahkan ke nilai "kemanusiaan" atau "keadilan."


Jay Heinrichs menyebut teknik ini sebagai reframing to higher ground. Kamu bisa menyingkirkan argumen lawan dengan mengubah level permainan, dari teknis ke nilai. Orang sulit berdebat saat kamu bicara dengan nilai moral yang lebih universal.


Seni menjatuhkan argumen lawan bukan untuk pamer intelektual, tapi untuk menjaga percakapan tetap masuk akal dan jujur.


Karena kebenaran tidak selalu terletak pada siapa yang paling keras, tapi siapa. yang paling jernih dalam berpikir.


Punya pengalaman debat yang bikin geregetan? Atau punya strategi andalan?


Tulis di kolom komentar dan bagikan tulisan ini ke temanmu yang suka debat, tapi butuh upgrade teknik. 


Karena logika yang tajam, lebih berbahaya dari seribu kata-kata kosong.



Saturday, 5 July 2025

Cara Menguasai Dompet Orang Tanpa Mereka Sadar Kamu Sedang Menjual

Seni Menjual: Cara Menguasai Dompet Orang Tanpa Mereka Sadar Kamu Sedang Menjual


Dia datang tanpa suara. Membawa dagangan di pikulan kayu atau tas plastik yang sudah memudar. Langkahnya lambat.


Tapi kamu tahu,


Ada sesuatu dari caranya membuka lapak.....


yang membuatmu menghampiri-padahal kamu gak niat beli apa-apa hari itu.


Dia tidak tanya: "Beli gak?"


Dia cuma bilang:


"Ini barangnya gak banyak. Kalau suka, saya tinggalin ya...


Kamu merasa bebas memilih. Padahal sejak dia mulai bicara, keputusanmu sudah diarahkan.


Karena seni menjual yang paling mematikan...


Bukan yang membuat orang tertarik. Tapi yang membuat mereka percaya: "Ini keputusan saya sendiri..."


Dan para penjual jalanan yang kamu kira cuma bermodal nekat dan suara serak


Sebenarnya sedang memainkan permainan psikologis


Yang bahkan tidak kamu sadari sedang kamu ikuti.


STRATEGI JALANAN: SENI MENJUAL YANG TAK DIAJARKAN DI KELAS


1. Teknik "Menciptakan Keharusan Emosional"


Dia tidak bilang: "Ini bagus, Bu."


Dia bilang:


"Yang beli kemarin katanya pakai ini, anaknya jadi senyum lagi. Biasanya nangis terus."


Itu bukan promosi.


Itu perangkap rasa bersalah.


Karena begitu kamu membayangkan anakmu, ibumu, atau dirimu sendiri....


Kamu sudah menaruh emosi di barang itu.


Dan kamu akan membelinya, bukan karena barangnya,


Tapi karena kamu tidak mau kehilangan rasa yang sudah kamu ciptakan sendiri.


2. Teknik "Bebas Tapi Terikat"


"Saya gak maksa. Kalau cocok, saya tinggalin ya."


"Kalau gak suka, gak apa-apa, saya cuma numpang lewat."


Kamu merasa dihargai. Padahal kamu sedang diberi jebakan rasa aman.


Dan karena kamu merasa tidak ditekan... kamu membuka pintu lebar-lebar untuk pengaruhnya masuk.


Dia tidak menjual barang. Dia menjual "izin untuk tidak merasa bersalah jika kamu beli."


3. Teknik "Nilai Palsu yang Tampak Jujur" Dia tidak bilang ini termurah..


Dia bilang: "Saya gak tahu harga pasaran, tapi yang ini saya ambil langsung dari orang kampung."


"Ini bukan pabrik. Istri saya yang bikin sapu ini malam tadi."


Kamu merasa barangnya biasa saja... tapi cerita itu membuatnya terlihat eksklusif.


Dan kamu bukan beli sapu. Kamu sedang beli pengorbanan. Kamu sedang beli rasa "saya bantu mereka.."


Dan itu harga yang tak bisa dibandingkan di e-commerce mana pun.


4. Teknik "Tutup dengan Ambiguitas Menawan"


Dia tidak bilang "Beli sekarang atau habis!"


Dia bilang: "Saya gak tahu apa masih bisa bawa lagi minggu depan. Kalau rejeki, ketemu lagi."


Itu bukan rayuan.


Itu adalah seni menciptakan ilusi


Keterbatasan yang membuat kamu berpikir:


"Kalau aku gak beli sekarang... aku kehilangan sesuatu yang gak bisa aku ulang."


5. Teknik "Mereka Datang, Tapi Tak Tahu Kenapa


Penjual yang mematikan tidak berteriak. Dia duduk.


Diam.


Menata dagangannya dengan rapi. Tapi satu per satu orang datang.


Kenapa?


Karena suasananya, gerak matanya, gaya bicaranya, aroma dagangannya -


Sudah diprogram untuk membisikkan satu rasa ke pikiran bawah sadar pembeli:


"Ini aman. Ini hangat. Ini milikmu."


Karena pada akhirnya....


Menjual bukan tentang meyakinkan orang. Tapi membuat orang merasa keputusan itu milik mereka.


Dan penjual jalanan yang kamu anggap sederhana...


Mungkin lebih mahir memainkan emosi, menciptakan rasa kehilangan, dan menyusupkan pengaruh...


Daripada marketer yang punya seribu skrip.


Bukan karena dia sekolah tinggi. Tapi karena dia berlatih bertahun-tahun memahami manusia, tanpa teori.. hanya dengan pengamatan dan keberanian.


Dia tidak menjual barang.


Dia menjual refleksi rasa di dalam kamu. Dan saat kamu membeli, kamu bukan menyerah... kamu merasa menang.


Padahal dalam diam.... dialah yang memenangkan permainannya.


Pernah merasa beli sesuatu padahal tidak niat beli?


Save konten ini-biar kamu ingat, bahwa seni menjual terbaik... bukan yang terlihat meyakinkan.


Tapi yang terasa masuk akal-padahal sebenarnya sudah dirancang sejak kamu membuka pintu.


Karena di dunia sosial, yang menguasai bukan yang bicara keras...


Tapi yang bisa menyusup lewat kesan lembut dan rasa aman.




Behavioral Design, kenapa di Bar tidak ada jam & Supermarket menaruh coklat didepan kasir

Kenapa di Bar tidak ada jam & Supermarket menaruh coklat didepan kasir?



Pernahkah kamu sadar... di bar gak ada jam?


Pernahkah kamu tanya.... kenapa di mall gak ada jendela?


Dan kenapa kamu kalau sudah masuk, waktu terasa meleleh, uang ikut hilang, dan tiba-tiba kamu ada di kasir dengan barang-barang yang kamu gak niat beli dari awal?


Selamat datang di dunia di mana arsitektur, pencahayaan, musik, dan aroma...


semuanya bukan sekadar desain. Tapi alat untuk mengontrol kesadaran.


Namanya: Behavioral Design


Kalau kamu kira manipulasi itu cuma soal kata-kata... kamu salah.


Dunia modern ini memanipulasi dengan ruang, waktu, dan atmosfer.


Bar tidak pasang jam, supaya kamu tidak sadar sudah berjam-jam di sana.


Mall tidak punya jendela, supaya kamu tidak tahu kalau di luar hari sudah malam.


Musik restoran cepat saji dibuat cepat, supaya kamu makan cepat dan segera pergi (biar kursinya dipakai pelanggan lain).


Musik di café dibuat pelan dan santai, supaya kamu betah berlama-lama (dan memesan lebih banyak).


Supermarket meletakkan susu di pojok belakang, supaya kamu harus melewati puluhan rak sebelum sampai ke sana.


Ilmunya apa?


Inilah gabungan dari: Behavioral Economics 

Ilmu tentang bagaimana orang membuat keputusan yang irasional secara sistematis

Environmental Psychology

Ilmu tentang bagaimana lingkungan fisik memengaruhi perilaku manusia


Nudge Theory


Teknik memengaruhi keputusan tanpa memaksa, cukup dengan "dorongan halus"


Contoh Nyata yang Lebih Dekat Lagi:


Di Instagram, kamu gak bisa lihat waktu dengan mudah. Biar kamu scroll terus. Algoritma tahu kamu manusia yang gak kuat godaan dopamine.


Di minimarket, snack dan coklat diletakkan di dekat kasir.


Supaya kamu beli "sekalian", meski gak. niat awalnya.


Di ruang seminar, suhu kadang dibuat dingin, supaya kamu gak ngantuk, tapi juga gak terlalu santai


Di fast fashion, pencahayaannya dibuat terang dan ruangannya sempit, biar kamu merasa urgent, pengap, dan akhirnya beli cepat-cepat.


Lalu Apa Masalahnya?


Masalahnya bukan di barang.


Masalahnya di kesadaran yang dicuri.


Kita berpikir kita memilih. Padahal kita didorong.


Kita merasa "aku pengen ini", padahal itu "dibikin pengen".


Kita kira kita sadar, padahal kita sedang dihipnotis oleh desain.


Nah apa kesimpulannya?


Ketika kamu masuk ke tempat yang membuatmu lupa waktu, lupa diri,

Lupa tujuan

dan lupa dompet...


Dan ketika dunia semakin pintar menyusun cahaya, suhu, warna, dan suara...


Maka satu-satunya benteng yang tersisa adalah kesadaran.


Para pemilik judol, supermarket, dan segala bisnis yang ada didunia ini, mereka nggak cuman sewa arsitek untuk membuat bangunan, mereka juga sewa ahli psikologi agar bisa memanipulasi pelanggan, mereka glontorkan uang ratusan hingga triliunan rupiah, agar tempat dan design mereka nyaman dilihat, dan menarik pelanggan untuk cepat mengambil keputusan.


Teknik teknik psikologi itu ada disekitar kita, jadi rugi rasanya kalau kita luput dari itu. Sudahlah, Dunia ini penuh manipulasi, dan tugas kita bukan ikut arus tapi buka mata.



Perintah Kaisar Naga : 5160 - 5165

Perintah Kaisar Naga. Bab 5160-5165



Sekte Pedang


Dave melihat bahwa Winter juga tidak tahu, jadi dia berencana untuk pergi dan melihatnya!


"Tuan Hu, Anda tunggu di sini, saya akan bersama Tuan Yun untuk melihatnya!" Kata Dave kepada Matt Hu!


"Dave, Anda harus berhati-hati, menurutku gunung itu aneh, dan sepertinya ada gelombang niat pedang yang melonjak !"


Matt Hu mengingatkan Dave!


" Oke..."

Dave mengangguk, lalu terbang bersama Winter!


Butuh waktu kurang dari sebatang dupa untuk mencapai jarak ratusan mil!


Ketika mereka semakin dekat ke gunung, Dave menemukan bahwa ada dua karakter besar terukir di gunung: " Sekte Pedang "


Tadi, karena jaraknya terlalu jauh, dia hanya bisa melihat gunung itu, tetapi tidak melihat kata-kata yang terukir!


Sekarang melihat dua kata ini, Dave tercengang!


Winter juga mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah: "Sekte Pedang, mengapa aku belum pernah mendengarnya?"


"Ada ribuan sekte di Surga Ketiga, bahkan mungkin itu puluhan ribu, tentu saja bukan sesuatu yang bisa kau ketahui tentang semua sekte."


Setelah Dave selesai berbicara, dia menatap gunung itu. Dari jarak dekat, itu memberinya rasa penindasan yang kuat!


Terutama perasaan itu, momentum itu, seperti gelombang yang bergelombang, satu demi satu, tampaknya menghancurkan segalanya!


Dave bersama Winter melayang turun ke tanah, berjalan ke dasar gunung, melihat ke atas, dan tidak bisa melihat puncaknya sama sekali!


Berdiri di tanah, rasa penindasan menjadi lebih kuat, dan tampaknya sulit bagi mereka berdua untuk bernapas!


Dan gunung di depan mereka selalu terasa seperti akan runtuh.


"Tuan Chen, ini... penindasan di sini sangat kuat!"


Selain kesulitan bernapas, kaki Winter gemetar!


Sekarang dia bahkan tidak melihat sosok Sekte Pedang, dan Winter ketakutan oleh momentum gunung dan seluruh tubuhnya gemetar!


Sepertinya kekuatan Sekte Pedang ini pasti berkali-kali lipat lebih kuat daripada Sekte Qingyun!


Mampu berlatih di sini dan menghadapi penindasan gunung setiap hari adalah latihan yang bagus untuk pikiran.


"Tempat ini agak tidak biasa!" kata Dave!


"Tuan Chen, mengapa kita tidak pergi? Sepertinya tidak ada aura kehidupan di sini. Mungkin ini adalah tempat di mana sebuah sekte telah dihancurkan sejak lama." kata Winter!


"Oh...no.... Karena kita sudah di sini, kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya. Jangan takut. Kita akan melihat-lihat!"


Setelah Dave selesai berbicara, dia melompat!


Winter tidak punya pilihan selain menggertakkan giginya dan mengikuti Dave.


Ketika keduanya sampai di belakang gunung, ada aula bobrok di lereng bukit. Aula itu sangat besar, sebesar ratusan lapangan sepak bola!


Namun, banyak bagian aula runtuh, seolah-olah runtuh secara alami karena bertahun-tahun tidak diperbaiki.


"Hah.... Niat pedang yang begitu kuat, apakah ada orang lain di aula ini?"


Dave menatap aula dan mengerutkan kening!


"Tuan Chen, berhentilah bercanda. Kenapa aku tidak bisa merasakan aura kehidupan?"


Winter telah melepaskan kesadaran spiritual nya, tetapi dia tidak mendeteksi kehadiran siapa pun!


"Aku juga tidak merasakannya..."


Faktanya, Dave juga tidak merasakan aura siapa pun.


"Ayo pergi dan lihat..." Dave pergi ke aula yang bobrok!


Winter mengikutinya dengan kepala terangkat tinggi, tetapi matanya terus melihat sekeliling, sangat waspada.


Dia selalu merasa bahwa tempat ini sangat aneh, dan mungkin ada beberapa bahaya.


Dave diikuti oleh Winter ke aula. 


Mereka berdua sangat kecil di depan aula, tetapi tepat setelah mendarat, beberapa sinar pedang melesat keluar dari aula yang bobrok!


Winter terkejut. Dia tidak menyangka seseorang akan menyerang secara tiba-tiba. Dia hendak melawan, tetapi ditarik oleh Dave!


"Jangan bergerak..."


Dave menarik Winter dan berdiri diam, tanpa mengaktifkan pertahanan apa pun!


Ketika sinar pedang itu mencapai Dave dan Winter, sinar itu berhenti seolah-olah seseorang mengendalikan mereka, dan kemudian pecah.


Sinar pedang yang pecah masih bergema di telinga mereka, dan sinar pedang emas lainnya melesat ke langit di aula, membelah langit yang suram.


Sinar pedang itu tiba-tiba meledak di udara, berubah menjadi ribuan sinar pedang yang padat, menyapu ke arah Dave dan Winter seperti hujan deras.


Mata Dave tajam, dan dia menghunus Pedang Pembunuh Naga tanpa ragu-ragu, dan tubuh pedang itu bersinar dengan cahaya dingin.


" Semproool.... Hyaa...."


Dia berteriak keras, dan kekuatan spiritual di tubuhnya mengalir deras. Ketika dia melambaikan tangannya, ribuan sinar pedang juga ditembakkan.


Kedua badai sinar pedang bertabrakan dengan keras, dan dalam sekejap, seluruh dunia tampak diselimuti cahaya yang menyilaukan, dan fluktuasi energi yang kuat menyebar liar di sekitar titik tabrakan.


Kerikil di tanah tersapu oleh gelombang udara yang kuat, terbang dan berputar-putar di udara, lalu jatuh dengan keras ke tanah.


Setelah tabrakan singkat dan dahsyat, semua sinar pedang menghilang, hanya menyisakan kekacauan.


Tanpa ragu-ragu, Dave bergegas ke aula bersama Winter.


Namun, ketika mereka melangkah ke aula, mereka mendapati aula itu kosong. Kecuali dinding yang rusak, tidak ada seorang pun yang terlihat.


"Hah .... Bagaimana ini mungkin? Formasi Sepuluh Ribu Pedang tadi begitu kuat, bagaimana mungkin tidak ada seorang pun?"


Winter terkejut, dengan keraguan dan ketakutan yang tidak dapat disembunyikan dalam suaranya.


Dave mengerutkan kening, matanya penuh kewaspadaan, dan berkata perlahan: "Pasti ada seseorang yang mengendalikannya secara diam-diam, kita hanya belum menemukannya."


Saat Dave berbicara, dia menyebarkan kesadaran spiritual dengan seluruh kekuatannya, mencoba menemukan jejak orang misterius itu.


Tepat saat kesadaran Dave menyebar, dia tiba-tiba menemukan seorang pria batu di kedalaman aula. Manusia batu itu memegang pedang kuno dan berdiri di sana dengan tenang, seolah-olah dia telah berdiri di sana selama bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya.


Manusia batu itu ditutupi dengan jejak waktu, dengan permukaan yang tidak rata dan retakan yang bersilangan, tetapi pedang di tangannya memancarkan cahaya redup, seolah-olah mengandung kekuatan yang tak terbatas.


Pikiran Dave bergerak, dan dia mengarahkan kesadarannya ke arah manusia batu itu.


Pada saat ini, sesuatu yang aneh terjadi! 


Manusia batu itu, yang tidak bergerak, tiba-tiba hidup kembali, dan cahaya tajam melintas di matanya. Pedang di tangannya menusuk ke arah Dave seperti kilat.


Dave bereaksi sangat cepat dan segera menangkis dengan pedangnya.


Wuuzzzz...


Dentang!


Dengan dentangan keras, percikan api beterbangan di mana-mana.


Dave hanya merasakan kekuatan besar yang datang dari pedang itu, yang membuat lengannya mati rasa. 


Dia terkejut, kekuatan manusia batu ini jauh di luar imajinasinya.


Serangan manusia batu itu terus berlanjut, dan keterampilan pedangnya tidak dapat diprediksi. Setiap pedang penuh dengan niat pedang yang tajam, seolah-olah ingin membunuh Dave sepenuhnya.


Dave membalas dengan seluruh kekuatannya, dan Pedang Pembunuh Naga terbang ke atas dan ke bawah di tangannya, melakukan berbagai keterampilan pedang yang luar biasa.


Namun, kekuatan manusia batu itu terlalu kuat, dan Dave secara bertahap jatuh ke dalam posisi yang tidak menguntungkan. 


Manusia batu itu tiba-tiba meningkatkan kecepatan serangan, dan bayangan pedang itu berat, menyilaukan.


Dave ceroboh dan mendapatkan beberapa luka kecil oleh manusia batu itu.


Darah mengalir keluar menodai pakaiannya menjadi merah.


Dave terkejut. Tubuhnya telah ditempa berkali-kali dan sangat kuat. Dia tidak menyangka bahwa manusia batu itu akan dengan mudah meninggalkan bekas luka padanya. 


Winter cemas melihat dari samping. Dia ingin membantu, tetapi dia takut bahwa dia terlalu lemah dan hanya akan menimbulkan beban bagi Dave.


Dia hanya bisa berteriak dengan cemas dan mengamati situasi di sekitarnya dengan waspada untuk mencegah bahaya lainnya.


Dave menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tenang.


Dia tahu bahwa jika dia terus seperti ini, dia pasti akan mati, dan dia harus mencari cara untuk melawan.


Sambil menghindari serangan manusia batu itu, dia mengamati dengan saksama teknik pedang manusia batu itu.


Setelah mengamati beberapa saat, dia menemukan bahwa meskipun teknik pedang manusia batu itu sangat hebat, ada beberapa kekurangan kecil.


Dave sangat senang dan memanfaatkan kesempatan itu. 


Cahaya pada Pedang Pembunuh Naga bersinar terang, dan bayangan pedang besar menebas ke arah manusia batu itu.


Namun, ketika Pedang Pembunuh Naga menembus manusia batu, raut wajah Dave langsung berubah, karena ia mendapati bahwa pedang itu tidak dapat menembus manusia batu.


Anda tahu, Pedang Pembunuh Naga adalah pedang spiritual, yang dapat memotong besi seperti lumpur, apalagi cuma batu, tetapi sekarang, Pedang Pembunuh Naga tidak dapat melukai manusia batu itu sama sekali.


Tepat ketika Dave terkejut, pedang di tangan manusia batu itu tiba-tiba menusuk ke arah perut Dave!


Dave menyentuh tanah dengan jari-jari kakinya dan dengan cepat mundur, mencoba menghindari pedang itu.


Namun, kecepatan manusia batu itu tiba-tiba meningkat.


Engah!


Ketika Dave mundur puluhan kaki, ia mendapati bahwa ada luka tambahan di dadanya. Meskipun tidak fatal, darah terus mengalir keluar.


"Daannccookk.... Sial, apa-apaan ini?"


Dave tidak dapat menahan diri untuk tidak mengutuk!


Dia jelas tak terkalahkan di Surga Ketiga, mengapa ia bahkan tidak dapat menghadapi manusia batu sekarang?


Apakah manusia batu ini dikendalikan oleh seseorang, atau apakah dia memiliki kesadaran mandiri?


Wajah Dave penuh dengan keseriusan, tidak berani ceroboh. Manusia batu itu sangat cepat barusan. Jika Dave lebih lambat sedikit, dia akan langsung tertusuk oleh pedang itu.


"Teknik Pedang Sembilan Bayangan..."


Dave hanya bisa menggunakan Teknik Pedang Sembilan Bayangan.


Teknik Pedang Sembilan Bayangan adalah yang paling berguna saat bertarung dengan lawan ini. Bagaimanapun, itu setara dengan memiliki lebih banyak pembantu!


Diiringi dengan kemunculan klon, delapan Dave yang identik mengelilingi manusia batu itu!


Menghadapi semua ini, manusia batu itu tidak terburu-buru. Bagaimanapun, dia hanyalah manusia batu, tanpa emosi, dan bahkan lebih sedikit rasa takut.


Tepat ketika delapan sosok Dave melancarkan serangan, manusia batu itu tiba-tiba mengubah metode serangannya.


Teknik pedangnya menjadi lebih aneh, dan niat pedangnya menjadi lebih ganas.


Dave merasa seolah-olah dia berada di lautan pedang, dengan bayangan pedang manusia batu di mana-mana, dan tidak ada tempat untuk bersembunyi.


Dave hanya memiliki delapan sosok saat ini, dan manusia batu itu tampaknya ada di seluruh aula. Setiap saat, setiap detik, setiap tempat, pedang manusia batu itu terus menembus!


Kali ini, Dave sedikit bingung. Meskipun dia memiliki klon, setiap klon kelelahan!


"Hah....Mengapa patung ini selalu bisa menahan ku ?"


Dave sangat bingung. Bahkan jika dia menggunakan Teknik Pedang Sembilan Bayangan, manusia batu ini masih bisa menemukan cara untuk memecahkannya!


Dave tidak punya pilihan selain mengambil kembali klon, jika tidak, kekuatannya tidak akan bertahan lama. Bagaimanapun, kekuatan yang digunakan oleh klon berasal dari tubuh Dave!


"Oke.... Aku akan melawan mu..."


Setelah mengambil kembali klon, Dave berteriak, dan energi pedang yang besar menyapu ke arah manusia batu. Ke mana pun dia lewat, udara terkoyak, membuat suara siulan yang keras.


Manusia batu itu merasakan energi pedang yang kuat ini dan segera mengayunkan pedangnya untuk menghadapinya. 


Wuuzzzz....

Boom!

Duaaaarrrr...


Dengan ledakan keras, gelombang energi yang kuat meledak di aula.


Dave terguncang oleh fluktuasi energi dan terbang mundur, jatuh dengan keras ke tanah. 


Dave berjuang untuk berdiri, menyeka darah dari sudut mulutnya, matanya penuh dengan tekad.


Dia bergegas menuju manusia batu itu lagi, mengayunkan Pedang Pembunuh Naga di tangannya lebih cepat dan lebih cepat, dengan energi pedang yang mengalir liar.


Manusia batu itu tidak mau kalah, dan pedang di tangannya juga menari dengan erat, dan dia memulai pertarungan sengit dengan Dave. 


Dalam sekejap mata, seratus gerakan dilakukan, dan Dave mundur dengan terengah-engah!


"Oke...okey.... stop.... Tidak ada lagi pertarungan, bisakah kita beristirahat dulu?"


Dave berkata dengan napas berat!


Bagaimanapun, kekuatan dan aura dalam tubuh Dave tidak dapat mendukungnya untuk terus bertarung!


Namun, manusia batu itu tidak takut, bagaimanapun juga, manusia batu bukanlah makhluk hidup, dan dia tidak tahu bagaimana bisa menjadi lelah!


Saat Dave selesai berbicara, manusia batu itu benar-benar berhenti dan berdiri di samping tanpa bergerak.


Melihat ini, Dave langsung senang, dan buru-buru mengeluarkan sejumlah besar pil dan memasukkannya ke dalam mulutnya dengan putus asa. Hanya dengan cara ini dia bisa pulih secepat mungkin!


"Tuan Chen, apakah Anda baik-baik saja?" Winter berjalan mengitari manusia batu dan mendatangi Dave!


"Saya baik-baik saja, daannccookk sialan.... manusia batu ini benar-benar jahat!"


Dave menarik napas panjang dan mengutuk!


Dave menatap pedang di tangan manusia batu itu, hatinya penuh dengan keengganan dan keraguan.


Dalam pertempuran yang mengguncang bumi tadi, dia dipukuli oleh manusia batu yang tak bernyawa tanpa kemampuan untuk melawan. Ini tidak diragukan lagi sungguh merupakan aib besar baginya yang dikenal sebagai tak terkalahkan di Surga Ketiga jika hal ini sampai tersebar ke luar 


Tetapi ketika manusia batu itu tiba-tiba berhenti, dia merasa bahwa ini mungkin merupakan titik balik. 


Winter menatap Dave dengan cemas: "Tuan Chen, bagaimana kalau kita mundur dulu dan membuat rencana jangka panjang?"


Dave menyeka darah dari sudut mulutnya, tetapi matanya tertuju pada manusia batu itu, "Tidak, meskipun manusia batu ini aneh, aku selalu merasa ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya."


Saat dia berkata, dia memasukkan pil terakhir ke dalam mulutnya, merasakan kekuatan obat mengalir deras di tubuhnya, memulihkan kekuatan yang telah dikonsumsi.


Setelah beberapa saat, Dave menarik napas dalam-dalam, menggenggam Pedang Pembunuh Naga lagi, dan bergegas menuju manusia batu.


Kali ini, dia tidak lagi terburu-buru menyerang, tetapi fokus pada pertahanan terlebih dahulu, dengan hati-hati mengamati keterampilan pedang manusia batu.


Pedang di tangan manusia batu itu masih tajam, dan setiap gerakan dan setiap gaya membawa ritme yang tak terlukiskan, seolah-olah mengandung jalan besar antara surga dan bumi.


Seiring berjalannya waktu, Dave secara bertahap menemukan bahwa keterampilan pedang manusia batu itu tampaknya tidak memiliki aturan, tetapi sebenarnya menyiratkan lintasan tertentu.


Kemudian setiap kali dia mengayunkan pedang, tampaknya pedang itu menafsirkan makna pedang yang unik.


Sekilas pencerahan tiba-tiba melintas di benaknya. Mungkinkah manusia batu ini digunakan untuk menguji mereka yang memasuki tempat ini? Atau apakah itu untuk membimbing mereka untuk memahami makna niat pedang tingkat tinggi?


Memikirkan hal ini, semangat juang Dave menjadi lebih kuat.


Ia tidak lagi menganggap manusia batu itu sebagai musuh, tetapi sebagai "guru" yang langka.


Ia mulai mencoba meniru ilmu pedang manusia batu itu dan merasakan perubahannya.


Awalnya, gerakannya sangat kaku, dan ia sering dipaksa panik oleh pedang manusia batu itu. Namun, dengan upaya terus-menerus, ia perlahan-lahan menemukan beberapa perasaan.


Dalam melakukan gerakan bertahan, Dave secara naluriah mengayunkan pedang sesuai dengan lintasan ilmu pedang manusia batu itu.


Pedang ini secara tak terduga mengatasi serangan manusia batu itu dan bahkan memiliki potensi untuk melakukan serangan balik.


Penemuan ini membuat Dave gembira, dan ia tahu bahwa ia telah menemukan arah yang benar.


Sejak itu, ia mengabdikan dirinya untuk "berlatih" dengan manusia batu itu. Setiap kali ia bertarung, ia terus-menerus menyesuaikan ilmu pedangnya dan memahami makna pedang itu.


Seiring berjalannya waktu, ilmu pedang Dave menjadi semakin indah.


Pedangnya mulai memiliki pesona yang unik. Tidak lagi hanya gabungan kekuatan dan keterampilan seperti sebelumnya, tetapi memiliki pemahaman dan persepsi tentang makna pedang.


Delapan klonnya muncul lagi. Kali ini, ilmu pedang klon menjadi lebih aneh dan tidak terduga, menggemakan ilmu pedang manusia batu.


Dalam pertempuran, Dave menemukan bahwa ilmu pedang manusia batu tampaknya memiliki banyak perubahan.


Kadang-kadang seperti badai, ganas dan ganas; kadang-kadang seperti tetesan air, membasahi segalanya dengan diam-diam.


Setiap perubahan memberi Dave wawasan baru. Dia mulai mencoba mengintegrasikan perubahan ini ke dalam Teknik Pedang Sembilan Bayangannya untuk membuatnya lebih sempurna.


Suatu ketika, manusia batu tiba-tiba melakukan teknik pedang baru, dengan bayangan pedang di seluruh langit, seolah-olah menyegel seluruh ruang.


Dave berjuang untuk bertahan dalam bayangan pedang ini, dan tepat ketika dia pikir dia akan kalah, kilasan inspirasi tiba-tiba muncul di benaknya.


Dia teringat akan ilmu pedang yang dipelajarinya dalam pertarungan sebelumnya dengan manusia batu, dan menggabungkan ilmu pedang ini untuk melakukan teknik pedang yang belum pernah ada sebelumnya.


Gerakan ini, seperti cahaya yang menyilaukan, menembus segel bayangan pedang manusia batu dan menyerang manusia batu secara langsung.


Manusia batu itu tampaknya menyadari kekuatan gerakan ini dan segera mengayunkan pedangnya untuk melawan.


Kedua kekuatan dahsyat itu bertabrakan lagi, dan fluktuasi energi yang dihasilkan lebih kuat dari sebelumnya.


Namun, kali ini Dave tidak terpental.


Dia berdiri di sana, merasakan kekuatan yang melonjak di tubuhnya, hatinya dipenuhi dengan kegembiraan.


Dia tahu bahwa dia telah membuat terobosan besar dalam pertempuran dengan manusia batu.


Niat pedangnya telah mencapai ketinggian baru.


Seiring berlanjutnya pertempuran, pemahaman Dave tentang niat pedang menjadi semakin dalam.


Dia menemukan bahwa niat pedang bukan hanya semacam kekuatan, tetapi juga semacam persepsi tentang langit dan bumi, alam, dan kehidupan.


Keahlian pedang manusia batu menunjukkan persepsi ini melalui berbagai gerakan pedang.


Dalam konfrontasi yang sengit, pedang pembunuh naga Dave tiba-tiba mengeluarkan suara yang jelas, dan badan pedang bersinar terang.


Ini adalah pertama kalinya fenomena aneh seperti itu terjadi sejak Pedang Pembunuh Naga mengenali dirinya sebagai tuannya.


Dave tahu bahwa ini karena niat pedangnya telah meningkat, dan kekuatan Pedang Pembunuh Naga juga telah meningkat.


Pada saat ini, Dave tidak lagi menganggap pertarungan dengan manusia batu sebagai pertarungan hidup dan mati, tetapi sebagai kesempatan langka untuk berlatih.


Dia terus-menerus menembus batas kemampuannya dalam pertarungan dan merasakan niat pedang yang lebih tinggi.


Keahlian pedangnya juga telah mengalami perubahan yang mengguncang bumi dalam persepsi yang konstan ini.


Winter berdiri di samping, menyaksikan pertarungan sengit antara Dave dan manusia batu, dan hatinya dipenuhi dengan keterkejutan.


Dia belum pernah melihat orang yang dapat terus-menerus menerobos dirinya sendiri dan memahami niat pedang dalam pertarungan yang berbahaya seperti itu.


Dia tahu bahwa Dave di depannya akan menjadi sosok yang luar biasa di masa depan.


Seiring berjalannya waktu, niat pedang Dave telah mencapai alam yang menakutkan.


Pedangnya tampaknya telah menyatu dengan langit dan bumi, dan setiap ayunan dapat menyebabkan getaran ruang.


Meskipun keahlian pedang manusia batu masih kuat, itu tidak lagi sulit untuk dilawan seperti sebelumnya di depan Dave.


Dalam sebuah pertarungan berikut nya, Dave melakukan teknik pedang yang menyatukan semua persepsinya.


Jurus ini, bagaikan galaksi yang cemerlang, menyapu ke arah manusia batu. Manusia batu itu mengayunkan pedang di tangannya dan melawan dengan sekuat tenaga, tetapi akhirnya terkena ilmu pedang Dave.


Tubuh manusia batu itu retak oleh pukulan ini.


Namun, tepat ketika Dave mengira manusia batu itu akan hancur, cahaya yang menyilaukan tiba-tiba terpancar dari manusia batu itu.


Setelah cahaya itu menghilang, pedang di tangan manusia batu itu terbang ke arah Dave dan menusuk di depannya.


Dave menatap pedang di depannya, hatinya penuh dengan keraguan.


Dia mengulurkan tangan dan menggenggam pedang itu, dan tiba-tiba niat pedang yang besar melonjak masuk ke dalam pikirannya.


Dia mengerti bahwa manusia batu ini sebenarnya adalah roh pedang yang menjaga tempat ini. Keberadaannya adalah untuk menguji mereka yang memasuki tempat ini dan membimbing mereka untuk memahami tingkat niat pedang yang lebih tinggi.


Pada saat ini, hati Dave dipenuhi rasa terima kasih.


Dia membungkuk dalam-dalam kepada manusia batu: "Terima kasih atas bimbinganmu, saya, Dave Chen telah memperoleh banyak manfaat."


Setelah mengatakan itu, dia mengambil pedang manusia batu itu dan menggunakan nya untuk menandingi Pedang Pembunuh Naga miliknya.


Cahaya batu di aula berangsur-angsur memudar, dan manusia batu itu berubah menjadi kunang-kunang kecil, menyatu dengan pedang kuno di depan Dave.


Pedang Pembunuh Naga bergetar sedikit, dan pola pedang sederhana muncul di badan pedang, yang bersinar seperti makhluk hidup.


Dave memegang kedua pedang itu, dan merasakan niat pedang yang agung mengalir melalui anggota tubuh dan tulangnya. Kelelahan dari pertarungan sebelumnya dengan manusia batu itu tersapu oleh kekuatan baru ini.


"Tuan Chen, niat pedangmu... luar binasa...."


Winter berdiri di samping, matanya penuh dengan kengerian.


Dia bisa dengan jelas merasakan bahwa Dave di depannya tampaknya terintegrasi dengan hukum pedang antara langit dan bumi, dan setiap gerakannya disertai dengan irama misterius.


"Manusia batu ini sebenarnya adalah roh pedang yang menjaga niat pedang, yang membuatku secara tidak sengaja mendapatkan keberuntungan besar."


Dave dengan lembut membelai Pedang Pembunuh Naga, dan pedang itu terdengar jelas dan panjang, "Ayo pergi. Kita telah tertunda waktu begitu lama, dan aku tidak tahu bagaimana keadaan Tuan Hu dan yang lainnya."


Tepat ketika Dave dan anak buahnya hendak pergi, mereka tiba-tiba menemukan bahwa dinding batu itu diukir dengan gerakan pedang kuno.


Dave berjalan perlahan di aula. Setiap langkahnya, wawasan baru berkelebat di benaknya. Teknik Pedang Sembilan Bayangan terus berkembang dalam pemahamannya, dan teknik itu sudah memiliki sebagian daya tarik Teknik Pedang Manusia Batu.


Cahaya bulan yang dingin menyinari pegunungan dan hutan, dan langit pun menjadi gelap.


.....


"Sialan, kenapa Dave belum keluar juga? Apakah mereka dalam bahaya?"


Matt Hu mengusap janggutnya dan melangkah maju mundur, dan tas jimat di pinggangnya berdenting mengikuti gerakannya.


"Tuan Hu, harap bersabar. Dave adalah orang yang beruntung, dan dia akan baik-baik saja."


Beatrice mengenakan jubah hijau, dengan sedikit kekhawatiran di antara alisnya, tetapi dia tetap tenang.


Jocelyn menggenggam erat pedang di tangannya, pedang itu memantulkan cahaya bulan, memantulkan profilnya yang tegang: "Tunggu setengah jam lagi, jika mereka belum kembali, aku akan masuk untuk mencarinya!"


Sebelum dia selesai berbicara, dua sosok perlahan muncul, Dave dan Winter berjalan berdampingan, Pedang Pembunuh Naga di tangannya berkilauan.


"Dave!"


Mata Jocelyn berbinar, dan dia segera menghampirinya dengan pedang di tangannya, menatapnya dari atas ke bawah, " Beb.... Apakah kau baik-baik saja? Mengapa niat pedang di tubuhmu... terasa berbeda?"


Matt Hu menyipitkan matanya, menghitung dengan jarinya, dan kemudian berseru: "Ya ampun! Apakah kau berhasil menembusnya? Niat pedang ini jauh lebih kuat dari sebelumnya!"


Beatrice juga melangkah maju, menatap Dave dengan saksama, dan kemudian mengangguk dan berkata: "Memang, niat pedang Dave telah mencapai kesempurnaan, dan ada kecenderungan samar untuk beresonansi dengan langit dan bumi. Tampaknya dia tidak dalam bahaya, tetapi mendapatkan sebuah peluang bagus "


Dave tersenyum dan dengan singkat mengatakan kepadanya bahwa manusia batu itu adalah roh pedang dan membimbingnya untuk memahami niat pedang yang lebih tinggi.


Setelah mendengar ini, semua orang kagum.


"Jadi, pedang kuno di tanganmu adalah roh pedang?"


Matt Hu menunjuk pedang kuno di tangan Dave. Pedang itu berwarna hitam pekat, dengan totem samar terukir di gagangnya, memancarkan hawa dingin samar.


" Yah..... Benar sekali.... anda dapat sepeda...."


Dave mengambil pedang kuno itu. Pedang itu dingin saat disentuh, tetapi auranya mirip dengan Pedang Pembunuh Naga. 


"Meskipun pedang ini tidak memiliki nama, roh pedangnya luar biasa agung, dan melengkapi Pedang Pembunuh Naga."


"Jocelyn, aku akan memberikan pedang ini padamu..." Dave menyerahkan pedang kuno itu kepada Jocelyn!


Jocelyn menatap pedang kuno berwarna gelap yang diserahkan oleh Dave. Sebelum ujung jarinya menyentuh badan pedang, dia merasakan roh pedang yang sama dengan Pedang Pembunuh Naga tetapi lebih padat.


Tanpa sadar, dia melangkah mundur setengah langkah, sedikit mengernyit: "Beb, pedang ini diubah oleh roh pedang, yang akan sangat membantu latihanmu. Aku..."


"Kau adalah wanitaku, menggunakan pedangku adalah hal yang wajar."


Nada bicara Dave tidak memungkinkan adanya argumen, dan dia langsung meletakkan pedang kuno itu ke tangan Jocelyn.


Tubuh pedang itu sedikit tenggelam di tangannya, dan aliran udara dingin mengalir di sepanjang meridian, yang samar-samar beresonansi dengan esensi pedang di tubuhnya.


Jocelyn terkejut, dan menatap pedang kuno itu, hanya untuk melihat bahwa totem yang samar-samar itu tampaknya memiliki cahaya redup yang mengalir, yang samar-samar terhubung dengan taktik pedang yang dia latih. "Tapi pedang ini..."


"Eits...... Tidak ada tapi-tapian." Dave memegang tangannya dan memintanya untuk memegang gagangnya erat-erat, matanya menyala, memantulkan cahaya bulan di luar istana, dengan keseriusan yang tidak salah lagi.


Pipi Jocelyn sedikit panas, dan dia melihat sekilas mata Winter yang setengah tersenyum. 


Matt Hu memelintir janggutnya dan tertawa, dan Beatrice mengangguk dengan tenang. Pikiran untuk menolak di hatinya langsung menghilang.


Dia menarik napas dalam-dalam, menggenggam pedang kuno itu erat-erat, merasakan niat pedang yang agung keluar dari badan pedang, dan mengangguk dengan berat: "Baiklah, kalau begitu aku akan menerimanya. Jika suatu hari aku tidak layak, aku akan mengembalikannya kepadamu."


"Gadis konyol....sak karep mu lah..." Dave mengusap rambutnya.


"Dave, kau tidak bisa pilih kasih pada yang satu dan mengabaikan yang lain. Nona Mo, kau juga harus memberinya sesuatu. Dia juga wanitamu."


"Kau tidak bisa mempermainkannya dan kemudian mengabaikannya!" kata Matt Hu sambil tersenyum!


"Hehehe..... Tentu saja, jika ada hal yang baik lainnya, aku akan memberikan pada Beatrice." Dave tersenyum dengan tenang: "Ayo pergi ke Istana Ketujuh dan lihat apakah ada hal yang baik di Istana Ketujuh."


Sekelompok orang bergegas menuju Istana Ketujuh!


Bersambung....


Buat para rekan Sultan Tao pengunjung blog yg mau nyawer, mendukung, atau traktir Mimin kopi atau quota ☺️☺️


Bisa kirim ke aplikasi DANA di link berikut :

https://link.dana.id/qr/4e1wsaok


Atau ke akun 

SeaBank : 901043071732

Kode Bank Seabank untuk transfer (535)


Terima Gajih...☺️